Kiprah Nekat Kakek Pencari Setitik Air di Gunung Cadas

Abah harun ajak warga desa setempat membangun saluran air untuk mengairi sawah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2017, 19:07 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2017, 19:07 WIB
https://www.vidio.com/watch/739698-kiprah-nekat-kakek-pencari-setitik-air-di-gunung-cadas
Abah Garun ajak warga desa setempat membangun saluran air untuk mengairi sawah.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Gila dan nekat, itulah predikat yang di berikan untuk seorang kakek di Tasikmalaya, Jawa Barat. Selama 62 tahun, dirinya secara sukarela membuat saluran air di kaki Gunung Galunggung, yang menjadi kandidat peraih Liputan 6 Awards 2017.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (14/5/2017), warga Kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, bersukacita. Mereka akhirnya mampu menyingkirkan batu besar yang selama ini menghalangi pembuatan saluran air di kawasan dinding air di kaki Gunung Galunggung.

Semua berawal dari Harun atau biasa disapa Abah Harun. Pria berusia 87 tahun ini sejak sepuluh tahun terakhir mengajak warga sekitar membuat saluran air ke pemukiman yang dulu kesulitan air.

Hanya dengan cangkul dan linggis, mereka melubangi tebing batu sedikit demi sedikit. Kadang bergelantungan di tepi jurang dan nyawa jadi taruhan.

Kiprah Abah Harun yang dimulai tahun 1965. Bersama enam rekannya, ia merintis pembuatan saluran air dari kaki Gunung Galunggung. Puluhan tahun ia rela bekerja dan harus merelakan seorang sahabat yang tewas tertimbun longsoran tanah saat menggali terowongan.

Harun tidak jera, meski warga menganggapnya orang gila. Bahkan pada 1990 ia kembali membuat saluran air. Kali ini dibantu seorang teman bernama Atang.

Sejak 2004, Abah Harun dan Atang kembali berkolaborasi membuat saluran air ketiga, untuk mengairi Sungai Cinila. Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Cinila Sariwangi, juga turut berjibaku membantu Abah Harun.

Kiprah Abah Harun selama 62 tahun sudah dirasakan ribuan warga yang tersebar di 2 desa. Lebih dari 500 hektare sawah kini teraliri air. 

Meski hidup miskin dan tak memiliki sebidang lahan pun, Abah Harun terus bertekad mengairi sawah warga sekitar. Dengan membelah bukit berbatu, demi masa depan anak cucu.

Simak selengkapnya video kiprah nekat kakek pencari setitik air di gunung cadas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya