Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang baru Erick Thohir mengatakan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asean Games 2018 sangat kurang. Ketidaksiapan tempat tinggal atlet dan venue yang sudah tua menjadi sorotan utama.
"Ini event besar, harus sukses. Tapi memang ada kurang persiapan," kata Thohir, di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Thohir menyampaikan ada 2 lokasi utama penyelenggaran kompetisi olahraga tersebut, di Jakarta dan Palembang. Ia menjelaskan perlunya renovasi dari venue-venue yang ada di ibukota. Contohnya adalah Stadion Gelora Bung Karno.
Baca Juga
- Termakan Omongan, Iwan Setiawan Mundur dari PBFC
- Lawan Surabaya United, Atep dan Spasojevic Siap Merumput Lagi
"Di Jakarta hotel banyak, venua ada tapi sudah tua.‎ Kemarin sudah disetujui renovasi GBK. Itu sudah disetujui DPR juga. Memang fasilitas GBK sudah tua, penting fasilitas Jakarta diperbaiki," tutur dia.
Sementara di Palembang, Thohir menekankan pentingnya dibangun Athlete Village. Begitu pula dengan pentingnya penambahan kapasitas bandara.
Pemilik Inter Milan ini ‎mengajak agar seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, anggota dewan, dan masyarakat untuk sama-sama mendukung persiapan Asean Games. Sebab, mata dunia tertuju pada negara yang menjadi tuan rumah acara ini, dan terakhir kali ‎Indonesia menjadi tuan rumah adalah pada 1962 silam.
‎"Sayang sekali kalau Asean Games tidak dimanfaatkan maksimal. Tidak sebagai olahraga saja, karena efek juga luar biasa. Banyak negara Asia yang hadir dan cermin kita sebagai bangsa," kata Thohir. (Rco/Bog)