PRSI Bertekad Raih Medali Pertama di Asian Games 2018

Selama 26 tahun, PRSI hampa prestasi di Asian Games.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 24 Feb 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 13:30 WIB
Logo Renang Asian Games 2018
Logo Renang Asian Games 2018. (asiangames2018.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mencanangkan target yang cukup tinggi di Asian Games 2018. Mereka menargetkan meraih medali pertama setelah 26 tahun Indonesia hampa prestasi di pesta olahraga multicabang itu.

"Tahun ini kita punya tugas besar, tetapi menyenangkan, yaitu memecahkan telur medali pada Asian Games 2018. Apalagi, ini momen yang tepat, yaitu menuju kebangkitan olahraga Indonesia," ujar Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie dalam Rakernas PB PRSI di Hotel Four Points by Sheraton, Jakarta, seperti dinukil dari Antara, Sabtu (24/2/2018).

Dalam rakernas yang diikuti 32 pengurus provinsi PRSI ini, pria yang akrab dipanggil Anin itu meminta masukan serta ide-ide segar demi meraih target yang dicanangkan. Tidak hanya bagaimana mendongkrak prestasi di Asian Games, dia juga meminta kepada pengprov PRSI untuk memberi ide segar agar mendapatkan formula yang tepat dalam pembinaan atlet guna melahirkan atlet potensial.

"Bagaimana kita bisa membuat sistem yang kuat karena ilmu saat ini terus berkembang," ucapnya.

Pelatnas

I Gede Siman Sudartawa
Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang merupakan hajatan besar bangsa Indonesia tahun ini. Dengan demikian, segala upaya untuk meraih prestasi terbaik dicanangkan PB PRSI.

Mengingat pelaksanaannya kurang dari enam bulan, pemusatan latihan nasional atau pelatnas mulai digelar. Untuk PB PRSI, tidak hanya renang yang ditangani, melainkan juga polo air, loncat indah, hingga renang indah.

Khusus untuk renang, pemusatan latihan dilakukan di beberapa tempat. Mulai di kolam renang Gelora Bung Karno, Jakarta, Bali, dan ada beberapa atlet yang menjalani pemusatan latihan di luar negeri seperti Australia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya