Jakarta, - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Bina Raga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) terus bersiap menjelang Asian Games 2018. Sejak 3 April 2018, mereka memboyong 11 lifter pelatnas Asian Games 2018 ke Padepokan Angkat Besi Gadjah Sena Pringsewu, Lampung. Di padepokan milik Imron Rosadi itu, PB PABBSI menggelar rangkaian Test Progress IV.
Baca Juga
Advertisement
Tes tersebut dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi lifter pelatnas Asian Games 2018. Sebelumnya, Test Progress telah tiga kali digelar di Mako Pasmar Kwini, Jakarta Pusat.
"Pringsewu itu gudangnya lifter angkat besi Indonesia. Dari tempat sejarah angkat besi ini telah banyak lahir lifter berprestasi di ajang multi event dan kejuaraan dunia. Makanya, PB PABBSI memboyong 11 atlet pelatnas ke tempat bersejarah ini agar mereka lebih termotivasi untuk meraih prestasi pada Asian Games 2018," kata Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Djoko Pramono di Lampung, Rabu (18/4/2018), melalui rilis yang diterima Bola.com.
Djoko Pramono menyatakan keberadaan Gadjah Sena Pringsewu telah mendunia berkat prestasinya. Alhasil, banyak negara yang berminat untuk menitipkan lifternya di sana.
Menurut Djoko, selain memotivasi lifter pelatnas Asian Games 2018, misi lain dari Test Progress adalah mengingatkan pemerintah daerah agar memberikan perhatian khusus cabang terhadap angkat besi. Harapannya, prestasi yang pernah dicatat Pringsewu bisa terulang kembali.
"Dua tahun lagi Eko Yuli dan kawan-kawan harus ada penggantinya. Peran pemerintah daerah Pringsewu sangat dibutuhkan dalam mengembalikan prestasi yang telah dicatat Gadjah Sena Pringsewu. Saya melihat masih ada setitik harapan karena ada 40 bibit atlet muda yang tengah digodok," kata Djoko di hadapan Bupati Pringsewu, Sujadi Sadad, beserta jajarannya yang hadir pada acara Test Progress para atlet pelatnas Asian Games 2018 tersebut.
Prestasi Gajah Sena Pringsewu
Sejak berdiri pada 1963, Padepokan Gadjah Sena Pringsewu telah mencetak banyak atlet berprestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), multievent, dan kejuaraan dunia.
Sejak PON 1969 hingga 2016 tercatat 107 emas, 50 perak dan 26 perunggu yang diraih atlet jebolan Gajah Sena Pringsewu.
Di SEA Games tercatat 42 medali emas dan lima perak telah dikoleksi oleh atlet yang digodok di Gajah Sena. Lalu, ada satu perak Asian Games lewat Supeni dan tiga perunggu dari Jadi Setiadi, Sri Indriani dan Ponco Ambarwati. Adapun di Olimpiade diraih satu perak yang dihasilkan Citra Febriati dan dua perunggu dari Sri Indriyani Winarni.
Kemampuan Imron Rosadi dalam melahirkan atlet kaliber dunia memang tidak diragukan. Lewat sentuhannya juga lahir Winarni yang merupakan peraih emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Senior, peraih perak Sri Indriani dan dua perunggu atas nama Ponco Imbarwati dan Bastiah.
Prestasi yang dicatat Imron semakin lengkap ketika Sri Indriani tiga kali memecahkan rekor dunia pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia Yunior dan Jadi Setiadi meraih perak.
Sebelumnya, Jadi Setiadi, Okta Dwipramita, Sri Indriani, dan Citra Febriati juga telah mengukir prestasi dengan meraih emas pada Kejuaraan Angkat Besi Asia Yunior.
Advertisement