Liputan6.com, Jakarta Tim angkat besi Indonesia di Asian Games 2018 akan memperbaiki kedisiplinan atlet selama menjalani pemusatan latihan nasional di Pringsewu, Lampung, pada 3-21 Mei 2018.
"Atlet-atlet saat ini sudah lebih fokus dan menjaga kondisi fisik mereka. Kami menerapkan teknik pemulihan latihan yang lebih baik karena ada tim khusus," kata pelatih kepala Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Dirja Wihardja di Jakarta, Jumat (27/4/2018), seperti dinukil dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dirja mengatakan, tim pelatih menjaga kondisi psikologis atlet-atlet tim pelatnas sehingga mereka mudah mengikuti program latihan setelah kembali dari Pringsewu, Lampung. "Kami akan fokus pada pembentukan tim inti Asian Games pada 27 Juni 2018," ucap Dirja.
Dirja mengaku terbantu dengan kehadiran tim keilmuan olahraga (sport science) yang mendukung program latihan para pelatih, seperti penanganan cedera, pemulihan kondisi fisik selepas latihan, dan penyusunan program yang sesuai dengan kondisi masing-masing atlet.
Sementara, pelatih putri tim angkat besi Indonesia Supeni mengatakan peningkatan performa latihan atlet-atletnya telah mencapai lima hingga 20 persen sejak mengikuti pelatnas Asian Games pada November 2016. "Kami mengharapkan target 100 persen program latihan tercapai sebelum 14 Juli, meskipun para pelatih juga mengharapkan peningkatan itu muncul pada 27 Juni," kata Supeni.
Peluang Emas
Supeni mengatakan persaingan kuat bagi atlet putri andalan Indonesia, Sri Wahyuni adalah Saikhom Mirabai Chanu yang meraih angkatan total 196 kilogram pada Kejuaraan Dunia 2017.
"Kami memperkirakan peluang medali emas jika atlet mampu meraih angkatan hingga 205 kilogram," kata Supeni tentang peningkatan angkatan atletnya.
Pada uji coba kelima di Lampung, Sri Wahyuni mampu meraih angkatan total 200 kilogram, angkatan snatch 88 kilogram dan angkatan clean and jerk 112 kilogram.
Advertisement