Jakarta - Timnas Indonesia U-23 menghadapi Palestina di laga Grup A sepak bola Asian Games 2018 yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8/2018). Gelandang serang Tim Garuda Muda, Septian David Maulana, menyebut bermain rapat akan menjadi satu taktik yang akan diterapkan agar umpan-umpan pendek bisa diterapkan dalam laga ini.
Palestina yang memiliki pemain-pemain dengan postur tinggi tentu akan menyulitkan Timnas Indonesia U-23. Umpan-umpan silang dari sisi sayap yang biasa menjadi andalan pun diprediksi tidak akan menjadi solusi yang tepat. Strategi false nine pun dipersiapkan oleh Luis Milla untuk laga tersebut.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Gelandang Tim Garuda Muda, Septian David Maulana, yang diperkirakan akan menjadi starter dalam pertandingan kontra Palestina mengaku mendapatkan instruksi untuk bermain dengan posisi yang lebih dekat dengan rekan setim agar aliran bola bisa maksimal.
Advertisement
"Sebagai pemain yang berada di belakang striker, saya harus selalu bisa dekat dengan pemain yang berada di posisi striker, seperti dalam latihan saya harus bisa dekat dengan Lilipaly. Alasannya agar tidak bingung mengalirkan bola ketika kami tengah menguasai bola," ujar Septian David Maulana setelah latihan Timnas Indonesia U-23 di Lapangan ABC, Senayan, Selasa (14/8/2018) pagi.
"Kami juga harus waspada karena Palestina merupakan tim yang kuat dan bagus. Jadi untuk saat ini kami akan berusaha maksimal untuk menjalankan strategi yang diinginkan oleh pelatih," dia melanjutkan.
Septian David mengakui Palestina memiliki postur tubuh yang membuat mereka jauh lebih unggul ketimbang para pemain Tim Garuda Muda untuk urusan bola-bola udara.
Mengantisipasi duel udara di lini pertahanan Timnas Indonesia U-23, Septian menyebut, "Kami harus mengganggu setiap pemain lawan, terutama ketika mereka melompat. Yang pasti kami harus mengganggu konsentrasinya."