Asian Games 2018: Ambisi Si Ratu Maraton Asia Tenggara

Triyaningsih jadi andalan Indonesia di nomor lari maraton Asian Games 2018.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 16 Agu 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 09:40 WIB
PHOTO: Pelari Triyaningsih Sumbang Emas Untuk Indonesia
Pelari Indonesia Triyaningsih (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelari jarak jauh andalan Indonesia, Triyaningsih dijuluki sebagai Ratu Lari Jarak Jauh. Ada juga yang menyebut sebagai Ratu Maraton Asia Tenggara. 

Triyaningsih, 31 tahun, sendiri mengaku tidak tahu kapan mulainya julukan itu muncul, bahkan hingga saat ini saat dia bersiap tampil di Asian Games 2018. Yang jelas, julukan itu sepertinya memang sulit didebat.

Ya, Triyaningsih memang layak menyandang gelar itu jika menilik prestasinya dalam lima SEA Games terakhir. Pada pesta olahraga antar negara Asia Tenggara tersebut, Triyaningsih bergelimang prestasi. 

Koleksi 11 medali emas dalam lima episode SEA Games menjadi bukti Triyaningsih merupakan pelari jarak jauh yang istimewa. Podium tertinggi pada 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton sudah pernah dicicipinya.  Nama Triyaningsih seolah menjadi garansi datangnya medali emas. 

Tak heran, sosok Triyaningsih menjadi satu di antara tumpuan harapan Indonesia pada ajang Asian Games 2018. Tapi Asian Games adalah panggung yang berbeda. Lebih keras, lebih sulit, lebih megah, dan lebih menantang. Dia sudah mencicipinya sekali pada 2010. Empat tahun lalu, Triyaningsih terpaksa absen dari Asian Games 2014 karena masih dibebat cedera. 

Namun begitu, dia memilih berhati-hati bicara tentang target dan ambisinya di Asian Games 2018. Adik mantan pelari andalan Indonesia, Ruwiyati, itu berusaha tetap menjejak ke bumi. 

"Bagi saya, suatu pertandingan itu selalu baru. Yang pasti harapannya ingin yang terbaik, pastinya yang juga diharapkan semua orang. Saya tidak mau muluk-muluk, jalani saja prosesnya. Kalau ada hasil luar biasa, maka itu adalah reward," ujarnya.

Dia menyebut, Asian Games 2018 berbeda dengan empat tahun lalu. "Bedanya tahun ini saya bertanding di negara sendiri, karena Indonesia jadi tuan rumah. Pada 2010, saya bertanding di negara orang," ujarnya.

*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini

Ambisi Besar

Triyaningsih
Triyaningsih (Dok. Kemenpora)

Namun, bukan berarti Triyaningsih tak menyimpan ambisi besar. Pelari berpostur 147 sentimeter tersebut mengaku siap memberikan yang terbaik untuk Tim Merah Putih. Dia juga tak main-main dalam mempersiapkan diri. Triyaningsih sepenuhnya fokus menyongsong Asian Games 2018.

Dia misalnya, secara khusus berlatih di Pengalengan. "Pangalengan itu tempatnya jauh dari mana-mana, kayak di pegunungan itu. Kalau mau hangout paling dekat ke Bandung, itu pun butuh waktu perjalanan sekitar 2 jam. Kalau macet malah bisa 3 atau 4 jam. Lebih nyaman berlatih saja, otomatis jadi fokus," dia menuturkan.

Maraton

Pada Asian Games 2018, Triyaningsih akan turun di nomor maraton. Delapan tahun lalu, Triyaningsih hanya menempati posisi keempat. Dia kalah bersaing dengan atlet China, Zhou Chunxiu dan Zhu Xiaolin yang menempati podium pertama dan kedua, serta jagoan Korea Utara Kim Kum Ok yang menyabet medali perunggu.

Sumber: Bola.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya