Gagal Sumbang Medali Asian Para Games, Muhammad Ali Keluhkan Alat

Pada laga Asian Para Games, Ali mengalami kendala teknis pada busur panahnya, sehingga dirinya tidak mampu melepaskan anak panah pada kesempatan pertama.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 10 Okt 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 20:00 WIB
banner Asian Para games 2018
Asian Para games 2018

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Ali gagal menyumbang medali perunggu Asian Para Games 2018. Turun di cabang olahraga para panahan nomor nomor compound men open, dia kalah darti atlet Korea Kweon Hyun Ju dengan angka 121-139.

"Keberuntungan belum memihak saya," ujar Ali saat ditemui usai pertandingan tersebut di lapangan panahan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (10/10/2018) dikutip dari Antara.

Ali sebenarnya telah tampil maksimal di Asian Para Games. Pada seri pertama, pria asal Banjarmasin tersebut berhasil sekali membukukan angka sempurna dan unggul 28-26 atas Kweon.

Pada seri-seri berikutnya, Ali dan Kweon mulai susul menyusul perolehan angka. Bidikan Ali kerap menyasar angka 8 dan 9, sementara Kweon beberapa kali sukses meraih angka 10.

Kweon berhasil membalikkan keadaan dan terus unggul hingga seri keempat dengan perolehan angka 102-110. Drama terjadi pada seri kelima atau terakhir, di mana Ali mengalami kendala teknis pada busur panahnya, sehingga dirinya tidak mampu melepaskan anak panah pada kesempatan pertama. "Saya enggak ngerti kenapa alat tiba-tiba bermasalah, jadi enggak sempat nembak karena kehabisan waktu," ungkap Ali.

"Saya rasa itu tali agak longgar sehingga itu yang membuat agak tidak stabil," tambahnya. Insiden itu kemudian dimanfaatkan oleh Kweon untuk memperlebar jarak angka dengan Ali dan menutup pertandingan dengan keunggulan 18 angka.

"Ada perasaan (kecewa) tidak bisa menampilkan yang terbaik untuk negara. Saya memang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk negara tetapi mungkin belum saatnya (raih medali)," tuturnya.

* Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perjalanan Ali

Langkah Ali sebenarnya terbilang mulus sejak babak awal pertandingan. Pada babak 16 besar, pria kelahiran 3 Maret 1977 itu sukses mengandaskan pemain asal Singapura Fuchs Robert dengan perolehan nilai 141-131.

Di babak delapan besar, Ali menghadapi pemanah India Swamo Shyam Sunder, dan mampu memenangkan pertandingan dengan angka meyakinkan 132-127. Ali tetap mempertahankan tren positif kala tampil di babak perempat final. Menghadapi atlet asal Iran Manshaezadeh Alisina, Ali berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 137-135.

Sayangnya, langkah Ali harus terhenti di babak semifinal, setelah dikalahkan oleh atlet Korea Lee Ouksoo dengan skor tipis 145-146. Ali sebetulnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan saat skor imbang di angka 136-136.

Namun pada kesempatan shoot off atau tembakan penutup, Ali hanya berhasil memperoleh angka 9, sementara Lee sukses meraih nilai sempurna.

Dengan demikian Indonesia gagal meraih satu pun medali pada cabang olahraga panahan. Sebenarnya pada Kamis (11/10) masih tersisa tiga nomor yang dipertandingkan, yakni compound open mix team, recurve open mixed team dan w1 open mixed team.

Tetapi dua wakil Indonesia yaitu Ninik V Umardyani dan Muhammad Nurhadi (recurve open mixed team) serta Tutik Yumiati dan Ali Muhammad (compound open mixed team) gagal melaju ke babak berikutnya. Adapun untuk nomor w1 open mixed team Indonesia tidak menempatkan wakil. (Ant)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya