Asian Para Games 2018: Menunggu Kepingan Emas dari Velodrome

Tim Para Cycling Indonesia belum mampu mempersembahkan medali emas.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2018, 12:30 WIB
banner Asian Para games 2018
Asian Para games 2018

Liputan6.com, Jakarta H-1 jelang penutupan Asian Para Games 2018, tim Para Cycling Indonesia belum memberikan kepingan emas. Hingga Kamis, (11/10), atlet gowes disabilitas Tanah Air baru menyumbangkan 13 medali dengan rincian lima perak dan delapan perunggu.

Hasil itu tentunya masih membuat penasaran pelatih Kepala Tim Para Cycling Indonesia, Puspita Mustika Adya. Tak kenal lelah pun terus ditunjukkan untuk memompa semangat Muhammad Fadly dkk demi menggapai prestasi puncak pada Asian Para Games 2018.

Puspita bahkan optimis tim Para Cycling Indonesia bisa menelurkan medali emas dari Velodrome. Maklum, arena yang berada di wilayah Jakarta Timur itu disebut-sebut sebagai velodrome terbaik di Asia.

"Terus terang, kami belum puas hanya meraih medali perak dan perunggu. Makanya, kami akan berburu untuk bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan saya optimis medali emas itu bakal lahir di Velodrome Rawamangun Jakarta," kata Puspita Mustika Adya dalam keterangan resmi yang diterima media.

Apa yang disebut Puspita yang juga mantan atlet legenda balap sepeda Indonesia ini bisa menjadi kenyataan. Apalagi, dia sudah mengetahui kemampuan lawan-lawan yang bakal dihadapi Muhammad Fadly Immanuddin, yang akan turun di nomor 4.000 M individual Persuit (IP) C-4 dan Syaipul Anwar di nomor 3.000 M IP C-3.

Keduanya akan tampil di Velodrome Rawamangun Jakarta, Jumat (12/10/2018). "M Fadly dan Syaipul sudah menyatakan tekadnya tampil habis-habisan untuk bisa mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Lagu Indonesia Raya. Mohon dukungan doa dari masyarakat Indonesia agar mereka bisa menjadi yang terbaik," pinta Puspita.

 *Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

 

Yakin

Banner Asian Para games 2018
Asian Para games 2018

Mengenai peta persaingan, Puspita menuturkan M Fadly dan Syaipul sudah mengenalnya apalagi mereka sudah bertemu pada event di Malaysia. Dengan kata lain, tidak ada yang istimewa.

"Tidak ada yang istimewa lawan yang dihadapi. Mereka sudah pernah bertemu di event. Dan, saya sudah mempersiapkan mereka lebih baik lagi untuk bisa mengatasinya," pungkas Puspita.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya