Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan produksi mobil Indonesia mencapai 2 juta unit pada 2017. Hal ini setelah melihat pasar dan produksi mobil di Indonesia mencapai 1,25 juta pada tahun lalu.
"Itu target 2017, mudah-mudahan tidak sampai 2020, masalahnya penetrasi pasar internasional harus sudah ada supaya sebagian diekspor," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/2/2014).
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, investasi secara keseluruhan masih akan kuat pada 2014. Namun secara realisasi pertumbuhannya tidak akan secepat tahun lalu.
"Kalau tahun lalu kan tumbuhnya lebih dari 100%, tahun ini 15%. Investasi otomotif PMA itu mencapai US$ 3,7 miliar pada 2013," kata Mahendra.
Menurut Mahendra, pertumbuhan investasi tahun ini tidak secepat tahun sebelumnya. Sejumlah perusahaan otomotif telah mengantisipasi pertumbuhan produksi dengan melakukan investasi sejak beberapa tahun lalu. Produksi mobil Indonesia akan mencapai 1,5 juta unit kendaraan dan akan menuju 2 juta unit pada 2017.
"Jadi mereka sudah mengambil ancang-ancang untuk mengantisipasi pasar sebesar itu. Memang tidak akan secepat itu karena kapasitas yang dipasang ini sudah diantisipasi untuk beberapa tahun kedepan, yang kita hitung itu angka realisasinya," jelas Mahendra.
Mahendra menjelaskan, yang tengah dilakukan pemerintah untuk merealisasikan target tersebut yaitu membahas strategi bagaimana produksi yang akan melebihi 2 juta unit pasca 2018-2019 tidak hanya diserap didalam negeri, tetapi juga mampu diekspor.
"Juga kalau dalam 3-5 tahun lagi apa yang harus dilakukan? Kita mengajak (investor) untuk melakukan investasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berdasarkan iklim investasi tidak kalah," tandas Mahendra. (Dny/Ahm)