Liputan6.com, Jakarta Perusahaan aluminium asal Rusia, The Russian Aluminium (Rusal) meminta waktu tiga bulan untuk memastikan investasinya di Indonesia. Rencananya, perusahaan tersebut akan membangun pabrik pemurnian dan pengolahan untuk bauksit (smelter) di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Dia minta waktu 3 bulan memastikan sumber bauksit melalui lokal partnernya. Setelah mendapatkan kepastian dalam tiga bulan itu, dia akan memastikan investasinya dan nilainya, jadi membuat alumina," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).
Selain memastikan soal ketersediaan sumber bauksit di Indonesia, perusahaan aluminium terbesar di dunia ini juga menanyakan langkah yang akan diambil pemerintah terkait impor alumina jika perusahaan ini jadi berinvestasi nantinya.
"Dia juga menanyakan kebijakan untuk investasi bauksit. Kalau processing industry semua jalan, maka saya bilang akan menyetop impor alumina yang kebanyakan dari Australia dan akan mendorong processing bauksit untuk menuju kepada alumina. Kami akan mem-protect dia terhadap kekhawatiran itu," jelas Hidayat.
Hidayat mengatakan, Rusal merupakan perusahaan besar asal Rusia yang memang memiliki pengalaman soal industri pengolahan alumunium sehingga diharapkan bisa berperan besar dalam hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Rusal memang berpengalaman soal processing alumunium, dia juga punya join di Australia. Jadi saya harapkan perusahaan lokal punya IUP (izin usaha pertambangan) bisa join dengan dia jdi bisa meng-guaranty pasokan bauksitnya," ujar Hidayat.
Selain membahas soal investasi tersebut, dalam pertemuan ini, lanjut Hidayat, pihak Rusia juga menyatakan dukungannya terhadap penerapan Undang-Undang Minerba di Indonesia.
"Rusal mengapresiasi dan memahami peraturan pemerintah untuk hilirisasi atau added value processing industri. Dia membenarkan hal itu, meskipun banyak orang menentangnya. Karena itu juga sudah dilakukan oleh Rusia," tandasnya. (Dny/Ahm)
Perusahaan Aluminium Terbesar Dunia Masih Pikir-pikir Investasi di Kaltim
Perusahaan aluminium asal Rusia, Rusal masih mempertimbangkan membangun pabrik pemurnian dan pengolahan untuk bauksit di Indonesia.
diperbarui 25 Feb 2014, 19:45 WIBDiterbitkan 25 Feb 2014, 19:45 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Mengurangi Dampak Negatif "Doomscrolling" di Masa Penuh Stres
BAIC Indonesia Pamerkan Produk Unggulan hingga Sediakan Promo Menarik di GJAW 2024
Wall Street Perkasa, Indeks Dow Jones Sentuh Rekor
Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah
Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi dan Plus Minusnya
Pilkada Jakarta, Relawan Rujaks Siap Kawal Kemenangan RK-Suswono Satu Putaran
5 Faktor Utama di Balik Lonjakan Harga Bitcoin ke Rekor Tertinggi Rp 1,56 Miliar
Tips Memasak Nasi Liwet Sunda Agar Lezat dan Gurih
Korea Selatan: Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara Sebagai Imbalan Pengiriman 10 Ribu Pasukan
Fitri Salhuteru Jawab Tudingan Jadi Biang Keladi Masalah Nikita Mirzani: Allah Saksi Hidup Buat Saya
Prediksi Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus: Tugas Berat Berburu Poin Penuh
Jadwal Sholat Isya Hari Ini, Cara Praktis Mengecek Melalui Aplikasi dan Website Resmi