Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan perjalanan kereta api Jakarta-Surabaya hanya akan terlambat sekitar 30 menit. Keterlambatan ini merupakan konsekuensi dari peralihan dari jalur single ke double track (jalur ganda).
DIrjen Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwi Atmoko mengatakan, perubahan jalur kereta api menuju double track akan membuat kecepatan kereta api berkurang dari 90 kilometer (km) per jam menjadi 60 km per jam.
"Ada pengurangan kecepatan, karena kami mementingkan keselamatan. Kalaupun ada keterlambatan rata-rata 20-30 menit. Tapi kalau yang sudah bagus (jalurnya) paling cuma terlambat 5 menit, jadi tergantung daerahnya," kata dia usai Pelantikan di kantornya, Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Daerah paling parah yang akan mengalami keterlambatan, Hermanto bilang, antara lain Jawa Tengah, dan daerah lain yang struktur tanahnya melengkung. Bahkan bisa terjadi pada daerah dengan persiapan yang kurang matang, termasuk daerah pelabuhan.
"Jalur ganda diharapkan selesai akhir Maret ini, sehingga kita bisa langsung operasi. Tapi saat ini pun sudah beroperasi walaupun secara bertahap," ujar Hermanto.
Selain melayani kereta penumpang, Bambang menyebut, jalur rel ganda bisa dilewati kereta barang. Potensi perpindahan dari truk ke kereta pun sangat besar sehingga dapat mengurai kemacetan dan mengurangi kerusakan jalan raya.
"Sudah banyak yang pindah dari truk ke kereta dan perkiraan kami bisa sekitar 25%-30% perpindahannya. Lintas utara juga sudah mulai banyak kereta barang, bahkan jumlahnya lebih banyak dari kereta penumpang," kata Hermanto. (Fik/Ahm)
Peralihan Jalur Ganda, Perjalanan Kereta Jakarta-Surabaya Terlambat 30 Menit
Perjalanan kereta api Jakarta-Surabaya hanya akan terlambat sekitar 30 menit. Hal itu karena ada peralihan jalur single ke double track.
diperbarui 27 Feb 2014, 14:31 WIBDiterbitkan 27 Feb 2014, 14:31 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
AOP Serius Masuk Ceruk Pasar Produksi Alat Kesehatan Lokal
Perjalanan BYD dari Pabrik Baterai Ponsel hingga Lahirkan Mobil Listrik Mewah Denza
Alasan Kenapa Toxic Positivity Buruk Bagi Kita dan Cara Mengatasinya
Cara Membersihkan Layar TV LED dengan Aman dan Efektif
Kisah PO Bus Indonesia Beroperasi di Jepang, Slogan Pulang Malu Tak Pulang Rindu Jadi Ciri Khas
Ruben Amorim Ngaku Alami Situasi yang Bisa Merugikan Manchester United
Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 di Papua Barat, Berikut Partai Pengusungnya
Respons Ancaman Pembunuhan dari Wapresnya, Presiden Filipina: Saya Akan Lawan
Harga Emas Anjlok Dampak Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Asam Urat Dilarang Makan Apa Saja? Ini 5 Pantangan Utama ala dr. Zaidul Akbar untuk Hidup Lebih Sehat
Paula Verhoeven Ungkap Alasan Memutuskan Berhijab: Ketakutan Akan Kematian
20 Nama Klub Bola Keren dengan Makna Filosofis yang Mendalam