Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Astra Motor membantah jika penjualan salah satu kendaraan roda empat andalannya yaitu Toyota Avanza terus mengalami penurunan.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan mengatakan, penjualan mobil jenis tersebut terlihat seperti mengalami penurunan karena peningkatan pangsa pasar Toyota akan mobil ini tidak seimbang dengan peningkatan pasar secara keseluruhan.
"Penurunan market share karena marketnya growing lebih besar. Jadi kenaikan market share kami tidak seimbang dengan kenaikan total market. Secara volume tetap naik. Jadi market yang membesar ini diambil oleh model-model baru di kelas yang sama," ujar Johnny dalam acara penyambutan tim Avanzanation Journey 2014 di Tebet, Jakarta, Minggu (9/3/2014).
Advertisement
Dia menjelaskan, penjualan Toyota Avanza rata-rata mencapai 16 ribu unit per bulan. Pada November tahun lalu menjadi penjualan ternesar dengan 20 ribu unit. Namun pada Januari dan Februari tahun ini sedikit mengalami penurunan yaitu sekitar 15 ribu unit per bulan.
"Dibanding periode yang sama tahun lalu memang turun. Karena pasarnya rada sulit, bukan karena persaingan, pasarnya memang lagi tidak enak jadi sekarang kompetitor kasih diskon adu besar, tapi ini untung buat konstumer," lanjutnya.
Johnny juga mengaku pihaknya tidak mau gegabah dalam mengambil langkah untuk menggenjot penjualan Avanza. Salah satunya dengan tidak memberikan potongan harga besar-besaran.
Â
"Strategi ke depan kami tetap fight pada market, tetapi kami tidak mau gila-gilaan kasih diskon, karena kami juga harus jaga image kendaraan kita. Jangan sampai konsumen beli Avanza 4 bulan lalu harganya segini tapi kok sekarang segini," tutur Johnny.
Meski demikian, Toyota Avanza tetap memberikan porsi penjualan kendaraan terbesar bagi Toyota hingga saat ini, yang tercatat pada 2012 penjualannya mencapai 170 ribu unit. Sedangkan pada 2013 meningkat menjadi 209 ribu unit dari total penjualan keseluruhan penjualan kendaraan Toyota Indonesia yang mencapai 435 ribu unit.