Liputan6.com, Jakarta Meski baru memiliki investor 180 ribu investor dengan dana kelolaan sekitar Rp 200 triliun, tak menghalangi pelaku usaha reksa dana memancangkan target tinggi.
Asosiasi Pengusaha Reksa Dana Indonesia (APRDI) mengaku tengah membidik target nasabah sebanyak 5 juta investor dalam empat tahun terakhir. Dari jumlah nasabah tersebut, diharapkan terhimpun dana kelolaan sebanyak Rp 1.000 triliun.
Sementara untuk tahun 2014 sendiri, peningkatan jumlah investor dan pengelolaan dana mencapai 15%-20%.
Advertisement
Ketua APRDI, Denny Taher, mengakui pencapaian kinerja saat ini memang masih terlalu sedikit. Untuk itu para pelaku reksa dana berkomitmen untuk menggenjot jumlah nasabah maupun target dana sesuai cetak biru yang sudah dibuat.
"Kami di APRDI sudah bikin blueprint pengelolaan investasi pertumbuhan 5 juta di 2017, dengan dana kelola Rp 1000 triliun," kata Denny di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/3/2014).
Deddy mengakui target dalam blue print tersebut perlu didukung dengan beberapa perubahan regulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Salah satunya adalah peraturan transaksi yang perlu disederhanakan "Harus lebih mudah, gampang dilakukan, elektronik, selama ni peraturan OJK belum mendukung itu," jelasnya.
Selain mengubah aturan, OJK juga harus meninjau ulang kebijakan pelaporkan. Selama ini reporting masih dilakukan secara manual dengan menggunakan lembaran-lembaran kertas yang dinilai tidak efisien.
"Itu sekarang harus dilakukan secara elektronik, lebih efisien, kalau menggunakan kertas-kertas itu menambah biaya, dan menjadi mahal," tegas Deddy.