Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi negara dengan standar produk paling baik di ASEAN dalam lima tahun ke depan. Hal ini sebagai bagian agar dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lain.
"Mudah-mudahan dalam 5 tahun ini. Indonesia belum nomor 1 siap, tetapi sedang menuju ke sana," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014).
Dia mengatakan, pemerintah tidak mengutamakan jumlah produk ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) tetapi lebih kepada sektor-sektor industri strategis yang dimiliki Indonesia agar berstandar mutu baik sesuai dengan SNI.
"Itu short listnya di Kementerian Perindustrian. Counterpart dari negara-negara lainnya seperti Vietnam dan China. Sekali SNI dikeluarkan terhadap sektor-sektor tertentu, maka peredaran barang diluar SNI tidak bisa lagi dikeluarkan edar dan akan dicabut. Itu hukum yang berlaku," lanjutnya.
Terkait kesiapan SNI untuk membentengi produk Indonesia dari serbuan produk impor, Hidayat menyatakan, perlu adanya lembaga pemeriksa SNI yang lebih kuat terutama bagi produk impor, namun hal ini diakui masih menjadi kelemahan Indonesia.
"Salah satu titik lemah kita di bidang itu, kita masih ada waktu 2 tahun. Kalau diterapkan, konsekuensinya semuan barang beredar perlu dilakukan pemeriksaan dengan referensi SNI kita. Kalau beredar di bawah SNI berarti dicabut barangnya dan harus dilakukan law enforcement, itu yang belum kami lakukan," tandasnya.