Tiger Airways Borong 37 Armada Baru Airbus Rp 42 Triliun

Tiger Airways Holdings Ltd tercatat memesan 37 pesawat Airbus Group NV jenis A320neo.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 24 Mar 2014, 12:24 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2014, 12:24 WIB
Pesawat Tiger Airways
(Foto: Wikipedia)

Liputan6.com, Singapura Maskapai komersil yang sebagian sahamnya milik Singapore Airlines Ltd., Tiger Airways Holdings Ltd tercatat memesan 37 pesawat Airbus Group NV jenis A320neo.

Pembelian ini sekaligus menandakan pembatalan pemesanan sebelumnyan untuk jenias A320, sebagai salah satu upaya Tiger Airways untuk mencari armada yang hemat bahan bakar.

Seperti mengutip laman Bloomberg, Senin (24/3/2014), Tiger Airways memesan 37 pesawat jenis A320neo seharga US$ 3,8 miliar atau Rp 42,2 triliun (kurs: Rp 11.377/US$).

Maskapai asal Singapura itu akan menerima pengiriman armada rentang waktu 2018 dan 2035.

Pelaku manufaktur pesawat tersebut tentu saja memberi potongan harga atas pemesanan maskapai asal Singapura tesrebut.

Sementara Tiger Airways diberikan kesempatan untuk meningkatkan pesanannya hingga 13 unit dan juga mengganti modelnya dengan jenis pesawat yang lebih besar.

Sebagai bagian dari kesepakatan pembelian baru tersebut, Tiger Air juga membatalkan pemesanan sembilan pesawat A320 yang telah dipesan dan menggantinya dengan model yang baru.

Model baru yang dikeluarkan perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat (AS), Pratt & Whitney akan membantu Tiger Airways menghemat bahan bakar hingga sekitar 40 juta dolar Singapura per tahun.

Peningkatan aktivitas ekonomi dan lonjakan kebutuhan perjalanan udara di kawasan Asia Tenggara telah mendorong maskapai penerbangan murah di Indonesia, Malaysia dan Vietnam untuk membeli pesawat baru.

Namun, kondisi tersebut juga memicu kekhawatiran tentang apakah industri penerbangan saat ini membangun kapasitas lebih besar dari yang dibutuhkan.

"Kesepakatan ini secara efektif menghilangkan sebagian kekhawatiran atas potensi kelebihan pesawat dalam beberapa tahun mendatang (mengingat pembeliannya dilakukan saat permintaan meningkat)," ungkap CEO Tiger Air Koay Peng Yen.

Untuk diketahui, pesawat-pesawat yang dibatalkan Tiger Air seharusnya bisa diterima pada 2014 dan 2015. Perusahaan mengoperasikan maskapai tersebut di bawah merek TigerAir. Sedangkan Neo merupakan versi terbaru dari pesawat komersil Airbus paling populer, A320.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya