Liputan6.com, Jakarta - Refitaliasi Waduk Pluit ternyata tak hanya berdampak terhadap bertambahnya daya tampung air di Jakarta. Ternyata juga berpengaruh terhadap sistem ekonomi.
Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengatakan, Waduk Pluit bisa membangun harapan baru masyarakat dalam sistem ekonomi. Implementasi pembanguan Waduk Pluit dapat mengubah sistem ekonomi saat ini, menjadi political economy (ekonomi politik). Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta mencoba melaksanakan ekonomi sesuai dengan konstitusi.
"Pasal 28 (UUD 45) menyebutkan, pemerintah harus memenuhi kebutuhan dasar dan pelayanan dasar bagi masyarakat. Membangun Waduk Pluit merupakan langkah awal implementasi kewajiban negara memenuhi kebutuhan dan pelayanan dasar," kata Saparini di Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Menurut Saparini, salah satu kebutuhan dan pelayanan masyarakat adalah kebutuhan air. Saat ini, sangat sulit mendapat air baku untuk memenuhi permintaan air warga. Padahal, pemerintah memiliki BUMN dan BUMD yang buka tidak mungkin mengelola air dengan baik.
Celakanya, kata Saparini, rancangan undang-undang BUMD saat ini justru lebih mengacu kepada undang-undang BUMN saat ini. Padahal, jika air dikelola oleh rakyat sendiri tentu akan lebih baik.
"Semetinya BUMN dan BUMD bukan hal tabu untuk dikuatkan kembali. Jakarta punya BUMD air. Kemudian pola lain, saham punya seluruh masyarakat Jakarta itu akan sangat luar biasa jika benar-benar diterapkan," lanjut Saparini.
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah harus bersedia merelokasi anggaran. Politik anggaran harus kita kembalikan untuk melaksanakan kewajiban negara memenuhi kebutuhan dan pelayanan dasar masyarakat.
"Memang dibutuhkan kepemimpinan visioner. Akan mendobrak kebiasaan, stigma dan dogma tentang APBD pasti akan dikorupsi. Bagaimana mengembalikan itu untuk mengelola pemerntah di daerah," tandas Saparini.
Waduk Pluit Langkah Awal Wujudkan Ekonomi Konstitusi
Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengatakan, Waduk Pluit bisa membangun harapan baru masyarakat dalam sistem ekonomi.
Diperbarui 27 Mar 2014, 08:12 WIBDiterbitkan 27 Mar 2014, 08:12 WIB
Wilayah seluas 20 Ha dari 80 Ha areal waduk dihuni oleh warga yang bermukim di sekitaran Waduk Pluit itu terancam digusur. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 12 April 2025
Apresiasi Polri, Pakar Transportasi Sebut Mudik Lebaran Tahun Ini Lebih Berkesan
Sinopsis Predator: Killer of Killers, Adaptasi Film Predator dalam Bentuk Animasi
Sudah sampai Jakarta, Pemudik Balik ke Pemalang Gara-gara Kucing Ketinggalan
6 Fakta Mantan Wakil Wali Kota Palembang dan Suaminya Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PMI
HUT ke-111 Kota Sukabumi, Dedi Mulyadi Soroti Penataan Kota
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 800 Meter
Diduga Picu Bencana, Gubernur Jabar Minta Kaji Ulang Perizinan Tambang di Sukabumi
Pria Surabaya Ditemukan Tewas di Dalam Kamar, Bagian Jasadnya Diduga Dimangsa 10 Anjing
Kisah Ruben Onsu yang Sempat Kesulitan Belajar Bacaan Sholat, Buya Yahya Beri Kabar Gembira bagi Mualaf
Simak, Cara Daftar Beasiswa D3 Unhan 2025 dan Persyaratannya
Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Intip Bocoran Spesifikasinya