Tambah Pasokan Valas, BI Bentuk Indo FEMC

Bank Indonesia (BI) meresmikan Indonesia Foreign Exchange Market Committee (Indo FEMC) untuk menambah pasokan valas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Apr 2014, 17:54 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2014, 17:54 WIB
Bank-Indonesia-Logo
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) meresmikan Indonesia Foreign Exchange Market Committee (FEMC) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta. Pembentukan FEMC ini untuk meningkatkan pasokan valuta asing (valas).

Gubernur Bank Indonesia Agus Martomardojo menjelaskan Indo FEMC ini dibentuk atas dasar Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia dan disponsori oleh Bank Indonesia.

"Secara kelembagaan komposisi anggotan Indo FEMC terdiri dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan bank, asosiasi dealer dan asosiasi bankir," ungkap Agus Marto di Gedung Bank Indonesia, Selasa (1/4/2014).

Agus menjelaskan, pembentukan Indo FEMC ini guna melakukan pendalaman pasar valas yang perlu dilakukan lebih cepat. Menurut Agus, pasokan valas ini perlu diperkuat untuk mengantisipasi risiko guncangan ekonomi global termasuk rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Kebijakan pengurangan stimulus moneter oleh The Fed melalui langkah tapering apabila berakhir dapat diikuti dengan kenaikan suku bunga di tahun 2015, sehingga kembali memicu volatilitas modal global," jelas Agus.

Dengan adanya pendalaman pasar valas domestik diharapkan pasar dapat menyerap guncangan tanpa menimbulkan lonjakan pada kurs rupiah. Menurut Agus, BI tidak dapat berjalan sendiri untuk pendalaman pasar itu sehingga memerlukan kolaborasi dengan pelaku pasar dan instansi lain terutama OJK.

Oleh karena itu, BI menginisiasi pembentukan Indo FEMC sebagai forum bagi pelaku pasar dan sebagai mitra strategis Task Force pendalaman pasar keuangan BI dan OJK.

"Komite juga perlu memberikan masukan yang konstruktif dalam penyusunan atau penyesuaian berbagai peraturan yang diterbitkan BI dan OJK," papar Agus.

BI sendiri mencatat pada saat ini likuiditas valas masih mengalir lancar di pasar antar bank dan harga (kurs) yang terbentuk lebih sehat.

Volume spot di pasar antar bank meningkat dari hanya US$ 200-US$ 500 juta per hari di pertengahan 2013 menjadi sekitar US$ 1,5 miliar-US$ 2 miliar per hari pada awal 2014.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya