Angkatan Kerja Lanjut Usia RI Tertinggi di 8 Negara

Dari 8 negara di wilayah Asia, Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam tingkat partisipasi angkatan kerja lanjut usia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Apr 2014, 16:45 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 16:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta Dari 8 negara di wilayah Asia, Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam tingkat partisipasi angkatan kerja lanjut usia.

Tenaga kerja Indonesia usia lanjut usia mencapai 39,8% dibandingkan 8 negara seperti Cina, Jepang, Singapura, Hongkong, Malaysia, Taiwan, Filipina.

"Sebagian penyebabnya adalah karena program pensiun tradisional tidak lazim bagi kebanyakan masyarakat Indonesia," terang President Internasional Asset Management Manulife Asset Management, Michael Dommermuth, Selasa (14/4/2014).

Lebih lanjut, ia menuturkan hal tersebut juga dipengaruhi tenaga kerja usia lanjut yang  memandang terus bekerja hingga masa tua merupakan sesuatu wajar.

Dari hasil survei Manulife Investor Sentiment Index (MISI), 7 dari 10 responden Indonesia menunjukan keinginan untuk bekerja di masa pensiunnya.

Akan tetapi, Michael menjelaskan tingginya tenaga kerja lanjut usia merupakan hal menarik. Hal tersebut seperti yang terjadi di Filipina, perubahan sistem perekonomian dari agraris ke perekonomian industri cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat.

"Pekerja usia lanjut cenderung mengalami penurunan seiring dengan pertumbuhan suatu negara, sepertinya sangat mungkin jika tingkat partisipasi angkat kerja lanjut di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa tahun mendatang," kata dia.

Bekerja di usia pensiunan merupakan satu dari lima pendapatan utama, selain dari jaminan sosial pemerintah, dana pensiun, dukung keluarga dan pendapatan kekayaan rumah tangga.

Meski demikian, Michael mengatakan kemampuan kerja mereka terbatas oleh beberapa faktor yakni kendala kesehatan dan ketersediaan lapangan kerja.

"Kemampuan bekerja mereka terbatas, mulai dari kendala kesehatan hingga ketersediaan lapangan kerja. Maka penting untuk memaksimalkan kelima faktor tersebut," tandasnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya