Liputan6.com, Jakarta Ekspor produk furniture rotan Indonesia mengalami penurunan menjadi US$ 48 juta hingga kuartal I 2014. Jumlah ekspor itu turun sekitar 9,09% dari periode sama tahun 2013 sebesar US$ 52,8 juta.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), Abdul Sobur mengatakan, pasar luar negeri untuk produk olahan rotan masih sangat menjanjikan.
"Konsumsi dalam negeri untuk produk rotan masih sangat kecil. Kalau untuk produk kayu jauh lebih besar (kebutuhan) justru di dalam negeri. Kebutuhan produk kayu domestik lebih besar 2 kali lipat (dibanding ekspor), sedangkan rotan sebaliknya," ujar Abdul, saat konferensi pers di Horapa Seafood & Thai Kitchen, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).
Advertisement
Berdasarkan data Sucofindo, ekspor produk rotan pada periode Januari hingga Maret 2014 mencapai US$ 48 juta, dengan rincian pada Januari sebesar US$ 13 juta, Februari US$ 16 juta dan Maret US$ 18 juta. Periode ini lebih kecil dibandingkan periode Januari-Maret 2013 yang sebesar US$ 52,8 juta.
"Ekspor produk rotan Indonesia yang terbesar masih ke Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan beberapa negara di wilayah Amerika Latin," tandas Abdul.