Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih dihantui kendala infrastruktur dalam memasok gas meski produksi di dalam negeri masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Plt Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengatakan, saat ini pasokan gas nasional masih terbilang aman.
Meski Indonesia harus berhati-hati, jika produksi gas ke depan tidak mengalami penambahan maka negara ini terancam mengalami defisit gas.
"Kalau pasokan gas itu belum ada perkembangan lanjut tentu akan terjadi defisit kemudian terjadi impor. Tetapi pengertian sekarang, untuk pasokan dalam negeri sekarang itu sangat sangat cukup," kata dia usai menghadiri Pelantikan Pejabat Eselon I Kementerian ESDM, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Sayangnya, kata dia, kondisi pasokan gas yang cukup masih terkendala infrastruktur yang belum mencukupi sehingga penyerapan gas tidak optimal dan belum merata.
"Yang tidak mencukupi adalah infrastrukturnya. LNG kita berlimpah sekarang, yang tidak cukup itu infratrukturnya," tutur dia.
Dengan begitu menurut Widjonarko, karena gas yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tidak terserap optrimal maka pasokan gas tersebut tersisa.
"Pasokan ini sudah teramankan semua dengan kemampuan kita yang selama ini untuk memasok. sudah cukup. malah masih ada sisa," pungkasnya.
Advertisement