Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengkritisi pemberian subsidi pupuk kepada petani setiap tahun. Pasalnya kesenjangan harga antara pupuk non subsidi dan subsidi hanya menimbulkan kecurangan oknum yang ingin memperkaya diri sendiri.
Menteri Pertanian Suswono mengaku, anggaran subsidi pupuk saat ini sekitar Rp 18 triliun harus bisa dialihkan untuk kepentingan petani, bukan dengan subsidi pupuk.
"Jangan buat subsidi pupuk, karena biar saja pupuk pakai harga pasar. Tapi Rp 18 triliun itu diberikan untuk kompensasi petani, perbaikan irigasi, dan jaminan harga supaya petani tidak dirugikan," kata dia di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Pemerintah, tambah Suswono, bakal memperketat pengawasan pupuk supaya penggunaan pupuk lebih tepat sasaran. Dia menambahkan, pihaknya akan menghitung besaran marjin yang bisa menguntungkan para petani meski tanpa subsidi pupuk.
"Nanti kita hitung berapa marginnya dan itu yang akan kita jamin agar tidak merugikan. Petani kan tidak senang kalau harga fluktuasi, senangnya harga stabil," ujarnya.
Dia mengaku disparitas harga pupuk hanya akan membuat penyelundupan pupuk kian merajalela. Sementara pemerintahan di negara lain telah menghapus subsidi pupuk untuk para petani.
"Ada disparitas harga yang subsidi dan non subsidi sehingga menjadikan rembesan masih mungkin terjadi karena perbedaan harganya bisa sepertiganya. Makanya banyak yang tergiur melakukan tindakan tidak bertanggung jawab," terang Suswono.
Dia berharap agar pemerintahan di periode mendatang bisa melakukan kebijakan tersebut, mengingat kebutuhan pupuk setiap tahun mencapai 9,5 juta ton.
"BPK sedang audit ada kenaikan HPP, volume produksi jadi turun dan dananya tidak ditambah yaitu Rp 18 triliun. Tapi petani jangan khawatir, kebutuhan pupuk akan dipenuhi," cetusnya.
Banyak Penyelundupan, Mentan Desak Hapus Subsidi Pupuk
Kementerian Pertanian mengkritisi pemberian subsidi pupuk kepada petani setiap tahun.
Diperbarui 29 Apr 2014, 15:09 WIBDiterbitkan 29 Apr 2014, 15:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wali Kota Depok Janji Bereskan Permasalahan Kampung Baru
Harga Emas Hari Ini Anjlok 2%, Dua Sentimen Ini Jadi Biang Kerok
Teliti Kemurnian Jahe Indonesia, Peneliti UGM Siap Kolaborasi dengan Ilmuwan Perancis
Hari Ini Sabtu 26 April 2025 Tanggal Berapa Hijriah? Simak Doa agar Terhindar dari Musibah dan Keburukan
Fakta Unik dan Sejarah Scrunchie, Ikat Rambut Favorit Sepanjang Masa
Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan
Dedi Mulyadi Akan Didik Anak Nakal di Depok Gunakan Pola Pendekatan Militer
Mix and Match Outfit untuk Liburan: Capsule Wardrobe yang Minimalis
Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman
Daftar 10 Orang Terkaya di Asia versi Forbes, Mukesh Ambani Nomor Satu
Manchester United Ramaikan Perburuan Pemain Muda Manchester City
Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia