Kepastian Arah Peta Koalisi Pilpres Bikin Rupiah Melonjak

Peta koalisi partai yang semakin menunjukkan titik terang untuk pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang menggerek naik nilai tukar rupiah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Mei 2014, 10:56 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2014, 10:56 WIB
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Selama sepekan terakhir rupiah secara perlahan terus menunjukkan tren penguatan. Peta koalisi partai yang semakin menunjukkan titik terang untuk pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang menggerek naik nilai tukar rupiah hingga perdagangan hari ini.

Mengutip kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada perdagangan Jumat (16/5/2014), rupiah berhasil melonjak hingga 72 poin ke level Rp 11.415 per dolar Amerika Serikat (AS) dari perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp 11.487 per dolar AS. Bursa perdagangan rupiah kemarin, Kamis (15/5/2014) ditutup menyusul hari libur nasional untuk perayaan Waisak.

Data valuta asing (Valas) Bloomberg, juga menunjukkan rupiah terus berfluktiasi tetapi dengan kecenderungan menguat dengan rentang pergerakan di kisaran Rp 11.405 per Dolar AS hingga Rp 11.448 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Rupiah sempat menguat hingga menyentuh level Rp 11.405 per dolar AS pada perdagangan pukul 09:23 WIB. Rupiah sempat terlihat melemah meski akhirnya kembali bergerak menguat menjelang siang.

Analisa PT Samuel Sekuritas Indonesia menunjukkan peta koalisi yang semakin jelas dan menjadi petunjuk tersendiri bagi para investor. Kejelasan koalisi ini juga menjadi sentimen positif pergerakan rupiah selama sepekan.

"Peta koalisi yang masih dinamis membuat rupiah berhasil kembali ke di kisaran Rp 11.400 per dolar AS," ungkap Ekonom Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.

Pada perdagangan kemarin, sebagian besar mata uang negara-negara Asia menunjukkan pelemahan. Meski demikian, hal itu diprediksi tidak akan berdampak pada pergerakan rupiah yang kini didominasi pengaruh kuat faktor-faktor internal. (Sis/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya