Produksi Minyak RI Kian Menyusut

Menteri ESDM, Jero Wacik mengharapkan kontraktor kontrak kerja sama dapat meningkatkan produksi minyak menjadi 818 ribu barel per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Mei 2014, 19:55 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 19:55 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik meminta, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meningkatkan produksi minyak (lifting) di atas rencana kerja anggaran KKKS 2014 yaitu mencapai 818 ribu barel per hari (bph).

"Namun, saya minta bisa menjadi 818.000 barel per hari," kata Jero,  saat menghadiri pameran  pameran IPA ke-38 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu  (21/5/2014).

Produksi minyak tahun ini ditargetkan 804 ribu bph dalam rencana kerja anggaran (work and budget/WPNB) KKKS. Angka tersebut jauh  dari target yang ditetapkan dalan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 870 ribu bph.  

Pemerintah akan mengajukan perubahan dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara/RAPBN Perubahan 2014 sebesar 818 ribu barel per hari ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Edy Hermantoro menambahkan,  pihaknya akan melakukan percepatan dan optimalisasi produksi sehingga terdapat tambahan 9 ribu bph dari lapangan blok Cepu Jawa Tengah.  "Sisanya, diharapkan dari Cepu," ungkapnya.

Wakil Presiden Indonesia Boediono menyatakan, proyek migas blok Cepu, Jawa Tengah merupakan peristiwa sejarah. Hal itu karena tidak ada proyek blok migas besar sepanjang era orde baru.

"Sebenarnya peristiwa sejarah sejak orba negara ini membangun fasilitas blok minyak bersekala besar. Akan menambah lifting minyak Indonesia. Apa bila tidak ada hambata lifting ini akan mencapai puncaknya 160 ribu bph," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya