Cuaca Buruk Bikin Harga Garam Melonjak

Harga garam menyentuh kisaran Rp 75 ribu per karung dengan isi 50 kilo gram (Kg) di Sulawesi Tengah.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mei 2014, 14:38 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2014, 14:38 WIB
Petani Garam di Palu
(Foto: M Taufan SP Bustan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Reporter: M Taufan SP Bustan

Cuaca yang tidak menentu membuat produksi garam di Palu, Sulawesi Tengah, terus menurun. Akibatnya, memicu kenaikan harga di tingkat pengecer.

Kenaikan ini diakui beberapa pengecer. Menurut mereka, jika sebelum harga garam Rp 60 ribu per karung isi 50 kilo gram, kini naik menjadi Rp 75 ribu.

Salah satu pengecer garam ditemui Liputan6.com, Rabu (28/5/2014), di sentra pengeceran garam Jalan Komodo, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Inam menyatakan, produksi petani garam di Kelurahan Talise, sudah empat hari menurun.

Menurut dia, jika cuaca belum bisa kembali normal bisa saja membuat produksi di tingkat petani terhenti hingga mengakibatkan lonjakan harga garam yang cukup signifikan di tingkat pengecer. "Itu bisa saja terjadi, apa lagi kalau permintaan konsumen cukup tinggi," tegas Inam.

Harga garam di tingkat pengecer di Palu, pernah menembus harga Rp 110 ribu per karung isi 50 kilo gram. Hal itu dikarenakan produksi garam di tingkat petani terhenti kurang lebih selama sepekan akibat musim hujan yang melanda Palu dan beberapa wilayah lainnya, pertengahan Januari silam.

"Kami berharap cuaca bisa normal agar harga garam di tingkat pengecer bisa juga kembali normal seperti hari-hari sebelumnya," pinta salah satu pembeli garam, Rahmat, ditemui di tempat yang sama.

Senada dengan Rahmat, petani garam di Kelurahan Talise juga berharap, cuaca yang melanda Palu saat ini bisa kembali normal. Hal itu agar mereka yang sehari-harinya yang berharap hidup dari penghasilan bertani garam bisa fokus dalam bertani.

"Sekarang cuaca tidak menentu, kalau hari ini panas besok hujan, dan besoknya lagi tidak ditahu apa masih hujan atau tidak. Makanya kami bingung, mau fokus bertani takutnya sia-sia kalau langsung hujan," ungkap salah satu petani garam, Abd Gaibi, di temui terpisah.

Seperti diketahui, garam khas Palu mempunyai kualitas yang sangat baik. Penjualan garam ini tidak hanya dipasarkan di Palu saja, melainkan juga dipasarkan hingga ke luar daerah, seperti ke Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. (M Taufan SP Bustan/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya