Ragu Pada SDM RI, Prabowo Pilih Tak Kembangkan Nuklir

Hal yang paling diragukan terhadap SDM Indonesia adalah masalah perawatan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jun 2014, 12:35 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2014, 12:35 WIB
Ilustrasi Prabowo-Hatta
Ilustrasi Prabowo-Hatta (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto tidak memasukkan nuklir sebagai sumber energi karena masih meragukan keterampilan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam pengembangan energi itu.

Menurut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Dojojohadikusumo, kebocoran reaktor nuklir di Fukushima Jepang membuat pihaknya mengurungkan niat dalam pemanfaatan nuklir untuk bahan bakar pembangkit listrik.

"Kita bisa bayangkan orang Jepang yang terkenal paling teliti dan paling ulet memperhatikan perawatan. Kalau orang Jepang tidak bisa menjaga reaktor nuklir, maaf apalagi Indonesia,"  kata Hashim dalam acara  diskusi bertemakan 'Kedulatan Energi Syarat Mutlak Ketahanan Bangsa: Solusi Efektif Krisis Energi Indonesia, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Ia menuturkan, hal yang paling diragukan terhadap SDM Indonesia adalah masalah perawatan. Adik dari Prabowo ini mencontohkan, dalam merawat kamar kecil. Dia menyebut, banyak dijumpai kamar kecil di tempat umum yang tak terawat.

"Indonesia sangat kita ragukan dalam pemeliharaan, pemeliharaan gedung, bandar, lihat toilet-toilet. Prabowo mengakui itu titik lemah. Maka saat ini, Gerindra menolak pemakainan tenaga nuklir," pungkasnya.

Jika dilihat dari visi misi yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo lebih memilih membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air dengan kapasitas 10 ribu megawatt (MW). Tak hanya itu, Prabowo juga bakal fokus mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) kepada gas dan energi terbarukan dalam pembangkit listrik PLN. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya