Suku Bunga Bakal Naik, The Fed Kembali Pangkas Program Stimulus

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diproyeksikan menjadi 2,1 persen-2,3 persen pada 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jun 2014, 05:16 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2014, 05:16 WIB
Gedung The Fed
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunga acuan mulai akhir 2015, tetapi tingkat suku bunga itu akan rendah dari yang diindikasikan sebelumnya.

Setelah pertemuan dua hari, bank sentral AS The Federal Reserve memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS berada di antara 2,1 persen hingga 2,3 persen dari proyeksi sebelumnya 2,9 persen. Akan tetapi, prediksi tahun 2015 dan 2016 tidak berubah.

Hal itu menunjukkan bank sentral AS optimistis pemulihan ekonomi sesuai target. Pimpinan The Fed Janet Yellen menuturkan, aktivitas ekonomi melanjutkan penguatan pada kuartal ini, dan akan terus berlanjut secara moderat.

"Ekonomi melanjutkan kenaikan terutama data tenaga kerja dan inflasi dua persen," ujar Yellen.

Bank sentral AS juga mendorong pengurangan stimulus sesuai yang diharapkan pelaku pasar. Pihaknya mengurangi pembelian aset dari US$ 45 miliar menjadi US$ 35 miliar.

Mengenai proyeksi suku bunga acuan, pejabat The Fed memprediksikan, suku bunga acuan akan mulai naik pada 2015. Suku bunga diperkirakan sekitar 1,13 persen pada akhir 2015.

Selain itu, The Fed memprediksikan tingkat suku bunga acuan dalam level terendah dapat berpotensi mengurangi kepercayaan ekonomi. Adapun prediksi inflasi tidak akan di atas dua persen.

"Yellen tetap mempertahankan apa yang dibuatnya. Dia ingin memastikan pemulihan benar-benar terjadi," ujar Kim Rupert, Managing Director Action Economics, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/6/2014).

The Fed sayang tidak menyediakan informasi detil mengenai rencana keluar dari program stimulusnya.

Sementara itu, pemotongan prediksi pertumbuhan ekonomi 2014, pejabat The Fed mengungkapkan hal itu melihat kondisi musim dingin yang telah terjadi mempengaruhi aktivitas ekonomi di sejumlah kota utama.Bulan lalu pemerintah merilis pertumbuhan ekonomi AS sekitar 1 persen. Ekonom mengatakan, konstraksi bakal terjadi lebih dalam.

Meski demikian, AS masih memiliki risiko di sektor perumahan. Akan tetapi pejabat The Fed menyatakan risiko ekonomi dan tenaga kerja hampir seimbang. (Ahm/)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya