Sekjen Kao Kim Hourn: Pemuda ASEAN Harus Jadi Arsitek Solusi untuk Dunia

ASEAN dan Jepang terus memperkuat kemitraan dalam pengembangan pemuda dan pembangunan sumber daya manusia.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 20 Feb 2025, 13:22 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 13:22 WIB
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dalam acara pembukaan Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dalam acara pembukaan Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Para pemuda di kawasan Asia Tenggara diharapkan dapat menjadi pemimpin yang menemukan solusi untuk masalah global saat ini, sekaligus yang akan membentuk masa depan dunia. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dalam acara pembukaan Japan-ASEAN Youth Summit 2025.

"Bersama-sama, Anda mempunyai kekuatan untuk bersama-sama menciptakan solusi, mendorong inovasi, dan berbagi masa depan di mana tidak ada tantangan yang tidak bisa diselesaikan," ujar dia di depan para peserta Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

"Pemimpin muda bukan hanya peserta dalam percakapan ini. Mereka adalah arsitek solusi yang akan membentuk dunia kita."

Kao menyoroti pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan yang lebih sehat, terhubung, dan tangguh.

Ia memberikan sejumlah contoh konkret di mana pemuda di negara-negara ASEAN dapat menjadi bagian dari solusi masa depan. Misalnya pemuda di Singapura yang berhasil membangun start-up berbasis teknologi dan menciptakan solusi pertanian perkotaan pintar untuk ketahanan pangan di masa depan.

Contoh lainnya dilakukan oleh para wirausahawan muda di Vietnam yang mengembangkan aplikasi mobile yang menghubungkan masyarakat pedesaan dengan layanan kesehatan.

"Mereka menyoroti tantangan kritis seperti kesehatan, kesejahteraan, ketahanan iklim, dan kesiapsiagaan bencana. Pendekatan inklusif menjadi kunci agar tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan," tambahnya.

 

Kemitraan ASEAN-Jepang dalam Pemberdayaan Pemuda

Acara pembukaan Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Acara pembukaan Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Kao juga mengapresiasi Jepang atas komitmennya dalam mendukung beasiswa bagi warga ASEAN untuk belajar di Jepang.

"ASEAN dan Jepang terus menjadi mitra terpercaya dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Dari berbagi keahlian dalam pengurangan risiko bencana hingga memelopori inisiatif kota pintar, kolaborasi ini membuahkan hasil nyata," lanjut dia.

ASEAN dan Jepang juga terus memperluas kemitraan melalui berbagai program, seperti: ASEAN Youth Climate Leaders Program, yang melatih pemuda dalam keberlanjutan, perlindungan lingkungan, dan aksi iklim serta ASEAN-Japan Youth Forum – Take Action for Social Change 2024, yang meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak.

Pentingnya Peran Pemuda

Para delegasi Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Para delegasi Japan-ASEAN Youth Summit 2025 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko menggarisbawahi pentingnya pemuda di kawasan Asia Tenggara bagi ASEAN. Hal ini ditandai dengan kehadiran Sekjen Kao Kim Hourn dalam pembukaan acara tersebut.

"Di tengah kesibukannya, sering bepergian, ia ingin mendorong kegiatan semacam ini yang dilakukan oleh kaum muda. Dan saya menerima pesan itu, dan saya pikir mungkin ini adalah pesan yang paling penting. Para pemimpin tingkat atas peduli terhadap kaum muda. Mereka ingin mereka menjadi aktor daripada hanya belajar dan bereaksi, berkompetisi, dan menjadi sukses di masyarakat," tutur Kiya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Staf Khusus Menko PMK Ferro Ferizka yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa pemuda adalah elemen terpenting dalam pembangunan Indonesia saat ini. Dengan 75 persen populasi berusia 17-45 tahun, Indonesia memiliki masyarakat paling muda di dunia dengan potensi besar.

"Di era perubahan cepat ini, kita harus berpikir tentang masa depan pekerjaan, masyarakat, dan lingkungan. Pemuda bukan hanya delegasi, tetapi pencipta perubahan dan perancang masa depan," ujar Ferro Ferizka.

Infografis Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Infografis Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Mulai 2025 (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya