Liputan6.com, Jakarta - Perum Peruri menyatakan telah menerima pesanan pencetakan uang kertas dan uang logam dari Bank Indonesia (BI) sebanyak 7,6 miliar bilyet untuk uang kertas dan 1,9 juta keping untuk uang logam pada 2014.
Direktur Perum Peruri, Prasetio mengatakan, produksi uang terus meningkat dalam kurun waktu lima tahun. Pemesanan uang dari Bank Indonesia tahun ini pun meningkat dari tahun lalu 5,3 miliar bilyet.
"Rasio terus meningkat karena kebutuhan akan terus meningkat," kata Prasetio, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Sedangkan lima tahun ke depan menurut Prasetio kebutuhan uang, juga akan terus mengalami peningkatan.
"Dalam artinya Bank Indonesia mengindikasikan masih dalam peningkatan selama lima tahun ke depan," tambahnya.
Selain itu meproduksi uang, ia melanjutkan, Peruri juga memproduksi pita cukai, paspor, materai dan buku tanah. Perum Peruri juga melayani kebutuhan pasar luar negeri seperti Nepal, Timor Leste dan Timur Tengah. Saat ini Peruri juga sedang proses penjajakan di Filipina.
"Dalam hal pengelolaan kualitas dan kuantitas pencetakan uang, desain uang kertas, pengelolaan bencana dan penanganan situasi darurat," pungkasnya. (Pew/Ahm)