Penimbunan Barang Diharapkan Rendah Jelang Lebaran

Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto menuturkan, penimbunan barang di pelabuhan tidak terlalu besar karena sudah ada persiapan sebelum puasa.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jul 2014, 10:39 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 10:39 WIB
Logistik
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Ancaman penumpukan barang atau kongesti di pelabuhan saat puasa dan jelang Idul Fitri selalu menjadi kekhawatiran bagi pengusaha logistik angkutan laut. Kongesti ini selalu menimbulkan kerugian dinilai yang tidak sedikit bagi pengusaha.

Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, hingga saat ini, ancaman kongesti tersebut di beberapa pelabuhan di Indonesia masih relatif kecil sehingga belum mengkhawatirkan pengusaha.

"Kongesti tidak terlalu besar karena sudah persiapan dari sebelum puasa. Tambahan kapal juga sudah dipersiapkan, jadi tidak akan sampai parah," ujar Carmelita di Jakarta, seperti ditulis Selasa (8/5/2014).

Meski demikian, ada kondisi-kondisi tertentu bisa membuat kongesti ini muncul seperti faktor cuaca yang buruk dan banjir. "Kecuali hujan dan banjir di mana-mana mungkin akan sulit. Tetapi sementara ini masih normal," lanjutnya.

Carmelita juga menjelaskan, selama bulan puasa ini, terjadi peningkatan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan akibat meningkatnya permintaan barang-barang kebutuhan masyarakat dalam selama puasa dan jelang Lebaran.

"Sekarang tambahan kapal mulai banyak, ke berbagai wilayah. Untuk kegiatan bongkar muat ada peningkatan tetapi tidak setinggi saat sebelum puasa," kata Carmelita.

Aktivitas tersebut akan menurun jelang Lebaran dan kembali normal setelah sekitar dua minggu setelah Lebaran. "Nanti mau Lebaran mulai menurun, karena orang konsentrasi untuk pulang, untuk penumpang. Paling sesudah dua minggu Lebaran normal kembali," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya