Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Pertamina (Persero) Susilo Siswoutomo membantah penyebab Karen Agustiawan mundur dari jabatan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) karena penundaan kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg).
Dia mengaku penyebab Karen mundur karena sudah merasa cukup memimpin Pertamina dan ingin berkarir di tempat lain.
"Alasannya seperti yang saya bilang tadi, merasa sudah cukup. Juga, sudah masanya berhenti. Beliau juga saya yakin dan dukung, bahwa beliau ingin pursue another carrier," kata Susilo, usai menghadiri acara penganugrahan penghargaan energi, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dia menilai jika ada anggapan mundurnya Karen karena masalah pada kenaikan harga elpiji 12 kg merupakan hal yang terlaku mengada-ada.
"Ya nggaklah, masa alasan elpiji 12 kg. Gara-gara jumlah elpiji kurang, yang nggak-nggak saja," ungkapnya.Â
Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengakui Pertamina memang memiliki niat untuk kembali menaikan harga elpiji 12 kg pada Agustus ini setelah naik pada Januari lalu.
Namun rencana untuk menaikan harga ini ditunda Pertamina karena mendapatkan surat dari Kementerian Bidang Perekonomian untuk menunda rencana tersebut sebelum ada izin dari presiden sesuai dengan rekomendasi rapat koordinasi (rakor) Menko.
"Kita dengarkan arahan pemerintah. Kemarin ada surat dari Sesmenko (Sekretaris Menteri Perekonomian) pada 6 Agustus yang meminta Pertamina untuk menunda dulu, menunggu rapat kordinasi untuk dilaporkan kepada presiden," tutup dia. (Pew/Nrm)