BBM Bersubsidi Dibatasi, SPBU di Cilegon Sepi

Dua dari sembilan SPBU di sepanjang Jalan Raya Serang-Cilegon beberapa hari terakhir mengalami kekosongan Premium dan Solar.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Agu 2014, 21:16 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2014, 21:16 WIB
Unjuk Rasa Migas
Ratusan karyawan SPBU, pagi ini berunjuk rasa dikantor BPH Migas Jakarta. Mereka mendesak BPH Migas untuk membatalkan penghentian penjualan Bbm bersubsidi di rest area jalan Tol.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau premium dan solar dibatasi, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah kota Cilegon sepi pengunjung.

Pantauan Liputan6.com, Senin (25/8/2014), di beberapa SPBU di wilayah Cilegon, seperti SPBU Jalan Raya Serang - Cilegon, mengalami kekosongan pasokan jenis premium dan solar. Akibatnya, SPBU-SPBU tersebut terlihat sepi.

Selain itu, para pemilik kendaraan bermotor baik mobil maupun motor yang semula mengkonsumsi premium pun terpaksa berpindah ke BBM non subsidi atau Pertamax dan Pertamax Plus.

"Terpaksa mengisi Pertamax, walaupun harga nya dua kali lipat. Tidak ada pilihan lain lagi soalnya," kata Benny, warga Kota Cilegon yang sedang mengisi BBM di salah satu SPBU.

Dua dari sembilan SPBU di sepanjang Jalan Raya Serang-Cilegon, di antara nya SPBU Pejaten dan Kramatwatu, semenjak beberapa hari terakhir mengalami kekosongan Premium dan Solar.

"Solar sama premium dibatasi sama Pertamina. Biasanya nerima 16 sampe 24 kiloliter tiap hari. Tapi sekarang cuma 6 kiloliter," kata Nurhasanah, petugas SPBU Kramatwatu. (Yandhi Deslatama/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya