Bensin Eceran Laris Manis Saat BBM Langka

Kelangkaan BBM juga terjadi Pulau Bali dalam sepekan ini.

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Agu 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 14:00 WIB
Bensin Eceran
(Fotografer: Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) juga terjadi Pulau Bali dalam sepekan ini. Tidak hanya BBM subsidi jenis premium, Namun BBM non subsidi jenis pertamax juga mulai langka.

Alhasil, warga mulai memburu para pedagang bensin eceran guna memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan mereka. Berdasarkan pantauan  Liputan6.com di lapangan, nampak di SPBU Sesetan antrean kendaraan panjang baik sepeda motor maupun mobil.

Antrean sampai keluar ke jalan raya. Bahkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Imam Bonjol stok premium habis. Warga yang tidak mau mengantre panjang lebih memilih untuk membeli bahan bakar untuk kendaraannya dengan menyerbu penjual bensin eceran. Seperti yang dilakukan Ayu warga Denpasar.

"Takut telat masuk kerja karena antrenya panjang. Saya cari pedagang bensin eceran saja," kata ayu di Denpasar, rabu (27/8/2014).

Tak hanya di Denpasar,  kelangkaan BBM bersubsidi jenis premium juga terjadi di sejumlah daerah seperti Yogyakarta. Antrean kendaraan terlihat di hampir semua SPBU.

Kelangkaan tersebut membuat warga beralih menyasar para penjual bensin eceran di pinggir jalan. Nah, kondisi tersebut kemudian digunakan sebagian penjual premium eceran untuk menaikan harga bensin sebesar Rp 1.000  sampai Rp 3.000 per liter.

Salah satu penjual bensin eceran di Jalan Wates, Minah mengaku telah menaikkan harga premium per liternya dari Rp 7.000 menjadi Rp 8.000 karena susah mendapatkannya.

Dia harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan premium. Bahkan ia juga ditolak petugas SPBU. Ia bahkan mendapati sesama penjual eceran menjual harga bensinnya sampai Rp 10 ribu.

"Susah banget dapatnya, susah dapat premium. Jadi ya gimana lagi susah dapatnya ya tidak mengapa kalo dinaikkan. Bahkan teman di Bantul jualnya sampai Rp 10 ribu," katanya.  (Dewi Divianta/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya