Kuota BBM Jebol, Menko Perekonomian Bakal Tanggung Jawab

Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung menyatakan, kuota BBM bersubsidi bakal tetap 46 juta kiloliter hingga akhir 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Agu 2014, 09:05 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2014, 09:05 WIB
BBM Bersubsidi Langka, Warga Antre di SPBU
SPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) menjamin bila kebijakan normalisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi tak akan membuat kuota tahun ini jebol.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah dan DPR sepakat mematok volume BBM subsidi di angka 46 juta kiloliter (Kl).  "Nggak akan jebol dan akan tetap di 46 juta Kl," ungkap dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, yang ditulis Sabtu (30/8/2014).

Lebih lanjut CT mengatakan, kuota BBM subsidi merupakan urusan dan tanggung jawab pemerintah, bukan PT Pertamina (Persero). Sehingga dia bersikeras jika Pertamina tak akan menanggung kerugian.

"Urusan kuota itu tanggung jawab pemerintah bukan Pertamina. Itu juga kebijakan pemerintah. Pertamina tugasnya hanya menyalurkan. Mereka nggak akan rugi," tegasnya.

Apabila sampai terjadi pembengkakan kuota volume BBM subsidi dan berimbas pada anggaran negara, maka CT bersedia mempertanggung jawabkan semua itu.

"Saya ini Menko Perekonomian sampai 20 Oktober 2014, sampai saat itu saya akan bertanggung jawab terhadap anggaran. Setelah 20 Oktober, kita serahkan ke pemerintahan akan datang. Kita ikut saja maunya bagaimana," tukas dia. (Fik/Ahm) 

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya  di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya