Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) menjamin bila kebijakan normalisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi tak akan membuat kuota tahun ini jebol.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah dan DPR sepakat mematok volume BBM subsidi di angka 46 juta kiloliter (Kl). "Nggak akan jebol dan akan tetap di 46 juta Kl," ungkap dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, yang ditulis Sabtu (30/8/2014).
Lebih lanjut CT mengatakan, kuota BBM subsidi merupakan urusan dan tanggung jawab pemerintah, bukan PT Pertamina (Persero). Sehingga dia bersikeras jika Pertamina tak akan menanggung kerugian.
"Urusan kuota itu tanggung jawab pemerintah bukan Pertamina. Itu juga kebijakan pemerintah. Pertamina tugasnya hanya menyalurkan. Mereka nggak akan rugi," tegasnya.
Apabila sampai terjadi pembengkakan kuota volume BBM subsidi dan berimbas pada anggaran negara, maka CT bersedia mempertanggung jawabkan semua itu.
"Saya ini Menko Perekonomian sampai 20 Oktober 2014, sampai saat itu saya akan bertanggung jawab terhadap anggaran. Setelah 20 Oktober, kita serahkan ke pemerintahan akan datang. Kita ikut saja maunya bagaimana," tukas dia. (Fik/Ahm)
Baca Juga
Advertisement
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!