Molor Terus, Ternyata Skema Baru BBM Subsidi Plus Bansos Terganjal Masalah Ini

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus mengkaji skema baru penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Itu rencananya akan dipadukan dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebagai bentuk pengalihan subsidi.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jan 2025, 19:28 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 19:02 WIB
Beli Pertalite dan Solar Harus Daftar di MyPertamina Mulai 1 Juli 2022
Mulai 1 Juli 2022, masyarakat dari 11 daerah ini yang ingin membeli BBM bersubsidi Pertalite dan Solar wajib daftar My Pertamina. (Unsplash/aldrin rachman pradana).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus mengkaji skema baru penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Itu rencananya akan dipadukan dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebagai bentuk pengalihan subsidi.

Saat kembali diminta konfirmasi terkait itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Ia mengatakan skema baru subsidi BBM plus BLT belum akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Rasanya tiap minggu saya ditanya itu deh. Jawabannya masih seperti itu. (Diumumkan pekan depan?) Belom, belom," ujar Bahlil singkat saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Bahlil mengatakan, sebenarnya ia telah menerima data perihal calon penerima BLT. Namun, Kementerian ESDM masih perlu melakukan pemutakhiran data lantaran banyak yang masih tumpang tindih.

"Kan gini, data kita itu kan belum solid. Data yang berhak menerima bantuan ataupun pengalihan daripada subsidi, ini kan masih tumpang tindih," kata Bahlil.

"Saya tidak pingin, karena tujuan subsidi itu memberikan kepada yang berhak menerimanya. Jangan sampai tujuan kita itu tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jadi ini yang kita harus hati-hati dengan datanya," tegasnya.

Mundur dari Target Sebelumnya

Adapun proses pengumpulan data calon konsumen BBM subsidi dan penerima BLT memang jadi kendala utama sejak akhir tahun lalu. Sebelumnya, Bahlil memasang target untuk mengumumkannya pada Desember 2024 silam.

Kendati begitu, ia belum bisa memastikan alokasi subsidi ini akan lebih banyak dialihkan untuk komoditas langsung atau kepada BLT. "Nanti setelah diputuskan, kami umumkan," imbuh Bahlil beberapa waktu lalu.

Namun, ia memperkirakan, seluruh pelaku UMKM nantinya akan dikelompokkan sebagai konsumen yang berhak menenggak langsung BBM subsidi, bukan dalam bentuk BLT. Termasuk para pengemudi ojek online, atau ojol.

"Terkait dengan UMKM, semua UMKM itu kemungkinan besar akan disubsidikan secara bahan. Jadi kalau dia minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT. Ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM," kata dia.

 

Rampung 98% di Pekan Awal Januari

Uji Coba Beli Pertalite Pakai MyPertamina
Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Saat ditanyai kelanjutan prosesnya lada 7 Januari 2025, Bahlil menyebut pengumpulan data calon konsumen BBM subsidi hampir rampung 100 persen. Namun kembali, ia tak ingin berandai-andai kapan itu bisa diselesaikan.

"Ya 98 (persen) lah ya. Dikit lagi. (Kapan selesai?) Doain ya. Kita akan umumkan nanti di tahun ini," ucap Bahlil.

Menurut dia, persoalan utama yang belum terselesaikan dalam menerapkan kebijakan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran ialah tumpang tindih data. "Selama ini kan datanya antara Kemensos lain, Pertamina lain, PLN lain. Sekarang datanya seluruhnya dikumpul ke satu pintu lewat BPS," ungkapnya.

Dikatakan Bahlil, proses pengumpulan data calon penerima ini sampai tiga kali mengalami perubahan. Sehingga ia meminta masyarakat bersabar, menanti keputusan final siapa saja yang nantinya berhak menenggak BBM subsidi.

 

3 Kali Perubahan

Subsidi dan Kompensasi Energi
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sudah tiga kali perubahan, sudah hampir, tinggal sedikit lagi (selesai). Karena kita tidak ingin data-data penerima peralihan subsidi itu tidak tepat sasaran. Karena temanya ini kan subsidi tepat sasaran.

"Karena datanya kan antara penerima masih ada yang tumpang tindih. Kan kita menyatukan semua sumber dari kementerian/lembaga, maupun BUMN yang sumber datanya kita jadikan satu, supaya tidak terjadi tumpang tindih. Masa kita memberikan subsidi kepada orang yang enggak tepat, kan enggak pas," urainya.

Pun saat ditanya apakah skema penyalurannya nanti bakal turut mengalami perubahan, Bahlil meminta publik untuk bersabar menunggu. Namun, ia memberi kisi-kisi itu tidak akan jauh berbeda dari yang sebelumnya telah disampaikan.

"Nanti kalau sudah final semua kita umumkan, termasuk skema dan lainnya. Tapi yang pernah saya omongin itu tidak akan bergeser jauh-jauh dari situ," pungkas Bahlil.

 

Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Persiapan Pertamina Batasi Pembelian BBM Subsidi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya