Jero Wacik Tersangka, Pengamat Minta Jangan Beri Ampun

Jero Wacik tersangka korupsi, Menkoperekonomian diminta segera mencari penggantinya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Sep 2014, 13:46 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2014, 13:46 WIB
Jero Wacik 3
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur Institute for Developmet of Economics and Finance (INDEF), Didiek J Rachbini menilai penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik sebagai tersangka sebagai langkah tegas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menindak tegas para pelaku korupsi.

"Jadi Menteri ESDM, Menteri Agama, Anggota DPR dan profesi lainnya semua banyak godaannya. KPK harus bersikap keras sekeras-kerasnya, nggak ada ampun," kata dia usai Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan MP3EI di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Lebih jauh Didiek mengaku cukup dekat dengan Jero Wacik, karena sama-sama pernah menjabat sebagai anggota parlemen.

Menurutnya, Jero merupakan sosok yang tak mudah terpengaruh dan susah tergoda untuk berkongkalikong dengan pihak lain.

"Sejauh ini saya mengenal Jero Wacik di DPR nggak bisa dipengaruhi untuk hengky pengky (kongkalikong) karena pernah buat Undang-undang (UU) dengan beliau. Sejauh ini saya menilai dia baik, kalau pun ada penyimpangan administratif pasti kadarnya bukan korupsi masif," bela dia.

Di tengah tugas Menteri ESDM yang menumpuk, katanya, perlu ada pengganti untuk mengambilalih tugas dan tanggung jawab tersebut.

Dalam hal ini, Didiek mengusulkan Menteri Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) atau Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.

"Menko Perekonomian sudah mengambil peran dalam renegosiasi kontrak, dan lainnya. Wamen ESDM juga aktif selama ini. Dengan kasus ini, posisinya bisa digantikan Menko Perekonomian, setelah itu menteri yang baru walaupun sepenuhnya tergantung Presiden," kata dia. (Fik/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya