Liputan6.com, New York - Penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Alibaba Group Holding Ltd kini berada di posisi pertama dengan transaksi terbesar di dunia sepanjang sejarah. Angka transaksi penjualan saham Alibaba mencapai US$ 25 miliar setelah raksasa perdagangan elektronik dan beberapa investor berhasil menjual sejumlah tambahan saham.
Mengutip laman Reuters, Senin (22/9/2014) permintaan yang sangat besar membuat awal penawaran saham perdana Alibaba melonjak hingga US$ 21,8 miliar. Kondisi itu membuat harga saham Alibaba meningkat hingga 38 persen pada hari pertama melantai di bursa pada Jumat pekan lalu.
"Kondisi tesrebut membuat para pemegang saham diberikan opsi untuk menjual 48 juta tambahan saham lain," ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Advertisement
IPO Alibaba melampaui rekor global sebelumnya yang juga dicetak perusahaan asal China, Agricultural Bank of China Ltd pada 2010. Kala itu, bank tersebut berasal meraup pendapatan hingga US$ 22,1 miliar.
Di bawah opsi tersebut, Alibaba sepakat untuk menjual 26,1 juta saham tambahan dan 18,3 juta saham Yahoo Inc, membuat dua perusahaan tersebut masing-masing mendapatkan tambahan US$ 1,8 miliar dan US$ 1,2 miliar.
CEO Alibaba sepakat untuk menjual 2,7 juta saham ekstra dan penemunya Joe Tsai sepakat menjual 902.782 lembar saham lain. Pemberi informasi tersebut menolak untuk memberikan rincian tambahan saham karena penjualan tersebut belum dilakukan secara resmi.
Sementara Alibaba menolak untuk mengomentari pernyataan tersebut.
Citigroup Inc, Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank, Goldman Sachs Group Inc, JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley juga bertindak sebagai pembeli saham perdana pada IPO Alibaba. (Sis/Ndw)