Miliarder Ini Lebih Bahagia Saat Gajinya Hanya Rp 239 Ribu/Bulan

Uniknya, meski telah didapuk sebagai miliarder terkaya di China, Ma mengaku lebih bahagia saat gajinya masih sebesar Rp 239 ribu/bulan

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 26 Sep 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 07:01 WIB
Kisah CEO Alibaba Jack Ma, Dari Guru Miskin Kini Miliarder
Jack Ma pernah menjadi seorang guru Bahasa Inggris dengan bayaran hanya sekitar US$ 12 - US$ 15 per bulan.

Liputan6.com, New York - Berkat nilai saham yang melonjak hingga 38 persen setelah menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Amerika Serikat, harta kekayaan CEO Alibaba Group Jack Ma kini bertambah hingga menjadi US$ 26,5 miliar.

Uniknya, meski telah didapuk sebagai miliarder terkaya di China, Ma mengaku lebih bahagia saat gajinya masih sebesar US$ 20 atau Rp 239 ribu per bulan. (kurs: Rp 11.953/bulan).

"Saat pertama lulus kuliah, gaji saya hanya US$ 20 per bulan dan itu merupakan hari-hari yang sangat menyenangkan," kenang Ma seperti dilansir dari laman CNN Money, Jumat (26/9/2014).

Dia mengatakan, saat memiliki lebih banyak uang, para miliarder akan merasa semakin pusing. Pasalnya, semakin banyak ketakutan dan kekhawatiran yang akan menyergap dia saat uangnya bertambah.

"Setiap orang yang punya uang US$ 1 juta adalah sosok yang beruntung. Tapi jika Anda memiliki US$ 10 juta, berarti Anda dalam masalah karena merasa cemas harus menginvestasikannya kemana dan merasakan tambahan `sakit kepala`," ungkap Ma.

Lebih lanjut, Ma menjelaskan, saat seseorang menjadi miliarder dan memiliki uang sebesar US$ 1 miliar, dia terbebani tanggungjawab kepada orang lain untuk menggunakannya dengan bijak. Di level itu, orang-orang mempercayai para miliarder untuk menggunakan uang lebih baik dari siapapun.

"Kami menjadi sukses seperti sekarang bukan karena kami bekerja keras hari ini. Tapi karena kami bermimpi sejak 15 tahun lalu saat bisnis kami masih sangat kecil," tuturnya.

Dedikasi dan kerja keras para karyawan merupakan kunci kesuksesan Alibaba selama ini. Selain itu, para konsumen juga dianggap telah memberikan dukungan besar bagi perusahaan. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya