Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pada Senin malam (6/10/2014) mengumpulkan 100 calon investor yang ingin menjadi partner dalam Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Dalam pertemuan di Hotel Le Meredian Jakarta itu, Dahlan Iskan mengemukakan bahwa upaya menghidupkan Merpati yang paling cepat adalah melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Tapi untuk bisa memperoleh keputusan PKPU harus ada perencanaan bagaimana menghidupkan dan mengembangkan Merpati.
‎
"Bahkan ada yang sangat menarik dari rencana calon investor, namun saya tidak bisa begitu saja menunjuk investor tersebut melainkan harus diadakan penawaran terbuka, termasuk seperti yang dilakukan malam ini,"‎ kata Dahlan seperti dikutip Selasa (7/10/2014).
Dahlan menegaskan, pemerintah sangat serius dan tidak pernah rela Merpati mati. Namun menjawab tanggapan jika ada investor yang bersedia membayar semua utang Merpati, Dahlan menilai hal itu tidak realistis mengingat utang maskapai ini mencapai 9,2 triliun.
Advertisement
"Daripada tergiur angin surga seperti itu lebih baik saya realistis. Daripada kehilangan waktu uang tidak berguna," ucap Dahlan.
Menurut dia, satu-satunya jalan adalah restrukturisasi utang menjadi ekuitas. "Ini saja investor masih harus menyediakan pesawat, membayar gaji karyawan yang tertunggak, membayar asuransi dan menyediakan modal kerja," lanjut dia.
Dahlan berharap dalam seminggu ini sudah terkumpul penawaran, dan dalam 10 hari ke depan sudah bisa diketahui konsep terbaik yang diajukan investor, untuk kemudian bisa diajukan PKPU.‎ (Yas/Nrm)