Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan belum lama ini menobatkan Bogor menjadi salah satu kota paling macet di Indonesia. Namun, hal tersebut tak lantas membuat para pengembang kabur dari kota tersebut dan memgalihkan bisnis propertinya ke kota lain. Apa alasannya?
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengungkapkan, meski didera kemacetan, Bogor memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengembang. Dia mengatakan, alasan kota hujan ini menjadi pilihan karena kemudahan akses transportasi.
"Kalau sekarang Jabodetabek punya daya tarik, transportasi terjangkau dengan baik, tidak terkecuali Bogor," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Eddy mengatakan, Bogor menjadi sasaran karena menyediakan keunikan seperti berkembangnya sentra-sentra kuliner. Lalu, yang tidak boleh dilepaskan dari Bogor ialah keasriannya.
Dia menambahkan, Bogor juga menjadi alternatif para pelancong selain Bandung bagi warga Jakarta yang ingin melepaskan kepenatan.
"Contohnya wisata cukup bagus, kalau ada acara hotel di sana cukup diminati. Itu alternatif pengembang," kata dia.
Jelas Eddy, tanah merupakan persoalan klasik bagi pengembang karena harganya terus naik. Akan tetapi, minat pengembang untuk mengincar Bogor tidak surut karena wilayah ini masih terbilang terjangkau.
"Naik tapi masih terjangkau, masih terjangkau dari pada kota sekitarnya," tandas dia. (Amd/Gdn)
Ini Alasan Pengembang Tetap Ingin Garap Properti di Bogor
Meskipun macet, Bogor menjadi alternatif para pelancong selain Bandung bagi warga Jakarta yang ingin melepaskan kepenatan.
diperbarui 26 Okt 2014, 12:50 WIBDiterbitkan 26 Okt 2014, 12:50 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord