Harga BBM Naik, Antrean Kendaraan Mengular di Yogya

Usai pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, terjadi antrean panjang di beberapa SPBU di Yogyakarta

oleh Yanuar H diperbarui 18 Nov 2014, 01:46 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 01:46 WIB
bbm
Antrean kendaraan di sebuah SPBU di Kota Solo, Jateng, Senin (17/11/2014) (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Yogyakarta- Usai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah, terjadi antrean panjang di beberapa SPBU di Yogyakarta. Berdasarkan pantauan di beberapa SPBU seperti di SPBU Jalan AM Sangaji Jogja terjadi antrean panjang hingga 100 meter.

Hal yang sama seperti SPBU di Jalan Kusumanegara, SPBU Ambar Ketawang dan SPBU Godean. Antrean panjang kendaraan terlihat sampai mengular hingga ke jalan raya.

Salah satu petugas SPBU Novan mengaku tidak tahu sampai kapan antrean kendaraan akan terjadi. Antrean kendaraan terjadi usai pengumuman harga BBM baru dilakukan pemerintah. Sementara itu terlihat kepolisian berjaga di area SPBU.

"Wah tidak tahu sampai kapan ni antriannya," ujarnya Senin (17/11/2014) malam.

Sementara itu, salah warga yang antri Dadang mengaku sudah antre sejak pukul 21.30 WIB. Namun baru bisa mendapatkan setelah satu jam kemudian. Ia mengaku ingin mengisi BBM sebelum harga baru diberlakukan.

"Ya hampir satu jam bisa dapat ni. Cukup panjang," ujarnya.

Sementara itu Asisten Hubungan Eksternal Pertamina Jateng-DIY, Robert MF, menyatakan memang terjadi peningkatan antrean kendaraan di SPBU. Namun antrean kendaraan wajar terjadi di beberapa SPBU di wilayahnya.

Pasalnya warga menginginkan harga BBM yang lama sebelum harga BBM baru diterapkan mulai pukul 00.00 wib. Namun ia berharap dapat menjaga kondisi yang aman selama mengantri BBM.

"Ya antrean wajarlah itu masyarakat mendapatkan harga lama. Tapi nanti kalau sudah pukul 00.00 mulai berkurang kok," kata dia.

Robert memperkirakan jumlah antrian kendaraan akan terus berkurang dan warga akan menghemat BBM-nya. Hal ini karena masyarakat sekarang sudah mulai memahami kebutuhan.

(Fathi mahmud/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya