Kopi Diyakini Jadi Pendongkrak Ekspor Makanan Minuman RI di 2015

Target ekspor makanan minuman olahan optimis akan tercapai karena dibantu ekspor kopi Indonesia yang mengalami tren positif.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Nov 2014, 13:21 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2014, 13:21 WIB
Ini Penyebab Ekspor Indonesia Merosot
Suasana aktifitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor makanan dan minuman olahan Indonesia meningkat setidaknya sebesar 9,5 persen pada tahun ini.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak mengatakan target tersebut optimis akan tercapai karena dibantu ekspor kopi Indonesia yang mengalami tren positif tiap tahunnya. Pada tahun lalu, ekspor kopi Indonesia sudah menembus angka US$ 1,17 miliar.

"Sebagai penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Vietnam, Indonesia wajib mendorong ekspornya. Nilai ekspor kopi pada 2013 mencapai US$ 1,17 miliar. Kami harapkan nilai ekspor makanan dan minuman olahan Indonesia terdongkrak hingga sebesar 9,5 persen- 10,5 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (22/11/2014).

Sedangkan untun tahun ini, ekspor kopi juga diperkirakan akan mengalami kenaikan berkat keikursertaan para produsen kopi Indonesia dalam pameran Tea & Coffee China pada 12-14 November 2014 yang bertempat di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC), Shanghai, China.

Nus menjelaskan, total nilai transaksi peserta selama pameran tersebut berlangsung mencapai US$ 1.124.000 untuk produk green bean coffee dan roasted bean coffee jenis Arabica Gayo dan Arabica Mandailing.

Pameran Tea & Coffee China merupakan bagian dari Pameran Food and Hospitality China (FHC) 2014, salah satu pameran produk makanan di RRT yang diikuti oleh 1.820 ekshibitor dari 70 negara dan dikunjungi oleh 26.188 pengunjung.

Mengusung tema “Remarkable Indonesia”, kopi Indonesia tampil dalam dua paviliun Kemendag seluas 90 meter persegi dan Kementerian Perindustrian seluas 40 meter persegi.

Kemendag memfasilitasi lima anggota Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) dari 12 eksportir dan pelaku usaha kopi, yakni UD IndoCommodity, CV. AA Production atau Kopi Luwak Nusantara, UD Eref atau Art Coffee, PT. Domba Bali Persada atau Domba Coffee, CV. Banua Hills, Soeltan Coffee, PT. Fortunium atau Ventura Coffee, PT. Aneka Coffee Industry, PT. Muliasari Permai, PT. Maharaja Pusaka Nusantara, CV. Inkoi Rajawali atau Toraja Arabica Coffee, dan PT. Perpustakaan Kopi atau The Coffee Library. (Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya