Diminta Ngemil Makanan Tradisional, Ini Jawaban Wamenkeu

Wamenkeu Mardiasmo menuturkan, pihaknya siap melaksanakan instruksi Kemenpan RB soal penyajian menu makanan tradisional di setiap rapat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Nov 2014, 15:48 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2014, 15:48 WIB
Wamenkeu Mardiasmo
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengeluarkan instruksi pembatasan tamu undangan pesta pejabat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) kembali menginstruksikan setiap instansi pemerintah menyajikan menu makanan tradisional pada setiap penyelenggaraan pertemuan atau rapat.  

Instruksi dari Menteri Pan-RB, Yuddy Chrisnandi ditanggapi positif oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo. Suguhan menu tradisional di lingkungan Kementerian/Lembaga akan semakin menunjukkan kecintaan rakyat terhadap produk pangan dalam negeri.

"Saya setuju sekali, karena untuk kesehatan dan itu sangat penting. Makanannya nggak digoreng, tapi direbus, termasuk penyajian buah-buah lokal," ucap dia saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (28/11/2014).

Mantan Kepala BPKP itu meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk pejabat negara untuk menghargai jerih payah petani dalam negeri. Padahal, lanjutnya, kualitas makanan atau buah lokal tidak kalah bersaing dengan buah impor.  

"Semangatnya bagus ya, jangan kebarat-baratan lah. Misalnya buah pepaya dari Thailand atau jeruk dari negara lain. Kita harus ingat petani lokal, mereka menanam, tahu-tahu kita nggak mau makan," papar dia.

Mardiasmo menegaskan, pihaknya siap untuk menyuguhkan cemilan atau jajanan sampai makanan tradisional di setiap rapat atau pertemuan di lingkungan Kemenkeu mulai 1 Desember 2014 sesuai arahan Menpan RB. "Makin cepat makin baik," cetus dia. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya