Pesawat AirAsia yang Hilang A320 Dipakai 300 Operator Dunia

Airbus menyebutkan, pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648, terdaftar sebagai PK-AXC dan diserahkan kepada AirAsia.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Des 2014, 17:50 WIB
Diterbitkan 28 Des 2014, 17:50 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (8)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden hilangnya pesawat milik maskapai penerbangan AirAsia dengan tipe A320 ikut membuat produsen pesawat Airbus memberikan keterangan.

Pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura tak terlacak keberadaannya sejak pagi hingga detik ini.

Melalui keterangan resminya, Airbus memastikan akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut. Ini sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13.

"Bersama ini memberikan konfirmasi bahwa pesawat A320-200 yang dioperasikan oleh AirAsia Indonesia telah hilang kontak dengan air traffic control (ATC) pagi ini, 28 Desember 2014. Pesawat tersebut menjalani penerbangan terjadwal dengan nomor QZ 8501 dengan rute dari Surabaya ke Singapura," menurut keterangan Airbus yang diterima, Minggu (28/12/2014).

Airbus menyebutkan, pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648, terdaftar sebagai PK-AXC dan diserahkan kepada AirAsia dari lini produksi Airbus pada bulan Oktober 2008.

Pesawat ini digerakkan mesin CFM 56-5B dan telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan. Hingga saat ini, belum ada informasi faktual lain yang tersedia.

Airbus A320-200 adalah pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal (single-aisle) yang dapat menampung 180 tempat duduk penumpang dengan konfigurasi satu kelas.

A320 pertama mulai dioperasikan pada bulan Maret 1988. Hingga akhir November 2014, lebih dari 6000 pesawat dari keluarga A320 dioperasikan oleh lebih dari 300 operator di seluruh dunia.

Hingga saat ini, seluruh armada ini telah mengumpulkan lebih dari 154 juta jam terbang dari 85 juta penerbangan.

Airbus akan memberikan informasi faktual lebih lanjut begitu tersedia dengan rincian yang telah dkonfirmasi dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang.

"Manajemen dan staf Airbus ikut berdoa demi keselamatan semua penumpang dan awak Penerbangan QZ 8501 beserta keluarganya," tutup keterangan tersebut. (Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya