Cara Pemerintah Bikin Pengusaha SPBU Lokal Dapat Bersaing

Pemerintah sedang mempertimbangkan kebijakan khusus bagi SPBU lokal untuk menghadapi kebijakan baru subsidi BBM.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Des 2014, 14:27 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 14:27 WIB
Jelang Tutup Tahun 2014, Kuota BBM Subsidi Kian Menipis
Kendaraan bermotor bersiap mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (24/12). BPH Migas menyatakan kuota BBM bersubsidi tinggal 1,7% atau 782.000 kiloliter dari total yang dianggarkan dalam APBN-P 2014. (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menetapkan kebijakan subsidi dan harga baru untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Januari 2015. Kebijakan baru subsidi energi itu dapat mempengaruhi bisnis SPBU, oleh karena itu, pemerintah juga mempertimbangkan kebijakan khusus bagi pengusaha SPBU lokal.

Kebijakan tersebut adalah meningkatkan margin keuntungan bagi para pengusaha SPBU untuk menjual BBM di Indonesia sehingga dapat bersaing dengan SPBU asing.

"‎Kami juga sedang mempertimbangkan memberikan margin lebih baik kepada pengusaha SPBU, karena selama ini mereka sangat minim," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said di Istana Kepresidenan, Selasa (30/12/2014).
‎

Dengan begitu, para pengusaha SPBU diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan daya saingnya terhadap SPBU asing yang mulai menjamur di kota-kota besar di Indonesia.

Rencana penghapusan subsidi oleh pemerintah dalam jangka menengah nantinya, dipastikan akan menguntungkan para pengusaha SPBU asing mengingat harga BBM yang dijual akan sama.
‎

"Itulah cara pemerintah membekali pengusaha kita untuk bersaing," tegas Sudirman.

Seperti diketahui, siang ini Sudirman Said akan menggelar rapat finalisasi mengenai penetapan skema subsidi dan harga baru untuk BBM bersubsidi yang akan berlaku per 1 Januari 2015‎.

Sementara itu, pengumuman mengenai hal itu, direncanakan oleh Sudirman akan dilakukan hari terahir di tahun 2014, yaitu 31 Desember 2014. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya