Dolar AS Kian Perkasa, Rupiah Makin Loyo

Nilai tukar rupiah masih terus melanjutkan pelemahan dan bergerak ke kisaran 12.759 per dolar AS.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 07 Jan 2015, 10:50 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 10:50 WIB
Jadi Presiden 3 Hari, Jokowi Bikin Dolar Keok
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar terkait pelantikan Presiden Joko Widodo tida hari lalu, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih terus melanjutkan pelemahan dan bergerak ke kisaran 12.759 per dolar Amerika Serikat (AS). Turunnya harga minyak yang diiringi penguatan dolar membuat rupiah kian tertekan.

Data valuta asing (valas) Bloomberg, Rabu (7/1/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,89 persen ke level 12.759 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:59 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah tampak terus melemah dan sempat menyentuh level 12.773 per dolar AS.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah dan bergerak di kisaran 12.645 - 12.773 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 12.732 per dolar AS. Rupiah terkoreksi cukup parah, 74 poin, dari perdagangan sebelumnya di level 12.658 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, penguatan dolar AS menyusul penurunan drastis harga minyak mentah jenis Brent ke kisaran US$ 51 per barel menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah. Selain itu, hasil rapat The Fed yang akan segera dirilis juga dianggap tak bakal mengurangi penguatan dolar AS.

"Kekhawatiran global dan harapan keluarnya Yunani dari zona Eropa juga terus menekan harga minyak jenis Brent yang akhirnya ikut membuat rupiah melemah," ujarnya.

Penguatan dolar di pasar global memang masih terus menekan pergerakan rupiah hingga perdagangan hari ini. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya