Sofyan Djalil: Perang ke Depan Bukan Karena Minyak, Tapi Air

Sumber daya air, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah negara agraris seperti Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Jan 2015, 19:03 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 19:03 WIB
 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur dasar air, tapi juga menaruh perhatian penuh pada pengelolaan air selama lima tahun ke depan. Pasalnya, sumber daya air mempunyai peranan penting untuk keberlangsungan hidup manusia jangka panjang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, pemerintahan Jokowi memasang target penyediaan air bersih bisa menjangkau rumah tangga hingga 100 persen pada 2019 nanti.

"Makanya kami akan membuat 40 bendungan atau dam untuk menjamin ketersediaan air bersih, air baku di samping irigasi. Sebab ke depan, negara kita ingin menjadi negara industri, sehingga sumber daya air sangat penting," terang dia di kantornya, Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Sumber daya air, menurutnya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah negara agraris seperti Indonesia. Air bukan saja digunakan untuk kebutuhan minum, tapi juga irigasi pertanian dan sebagainya.

"Jadi penataan atau pengelolaan air penting. Karena para analis menyatakan perang ke depan bukan karena minyak tapi karena air," tegas Sofyan.

Atas dasar itu, pemerintah menggelar rapat koordinasi sumber daya air yang mengundang Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan masih banyak lainnya. Rakor ini dipimpin Sofyan Djalil.

"Fokusnya bagaimana penataan air sebagai kebutuhan dasar masyarakat bisa terjamin. Jadi kami banyak bangun dam, embung skala besar sampai kecil. Melakukan reboisasi supaya mencegah banjir dan air dimanfaatkan untuk musim kemarau," tutur dia.

Fokus pembangunan bendungan, tambah Sofyan, sebanyak 40 dam dan sudah groundbreaking di Nusa Tenggara Timur, Aceh dan Sumatera Utara. Sumber daya air juga bisa menjadi bahan baku pembangkit listrik.

"Bangun dam untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan kita punya potensi besar untuk itu. Karena jumlah dam Malaysia lebih banyak dari kita. Makanya harus kita harus memperhatikannya dengan baik," cetus dia.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowoyang hadir dalam rakor ini mengaku, pihaknya akan membangun waduk dalam jumlah cukup banyak. "Tahun ini kami bangun waduk di Kudus dan Wonogiri, yang sudah jalan di Karanganyar. Dan yang kami usulkan waduk di Cilacap," imbuhnya.  (Fik/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya