Liputan6.com, Depok - Membangun usaha bisa dilakukan berdasarkan hobi atau dengan melihat peluang di pasar. Ataupun bisa karena latar belakang sang pengusaha sendiri yang memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang usaha tertentu.
Inilah yang terjadi pada pria bernama Hamim yang berhasil membuka usaha pembuatan manekin anggota tubuh berdasarkan pengalamannya.
Pernah bekerja di pabrik pembuatan manekin selama bertahun-tahun, hingga pada 1996, pria berusia 55 tahun ini memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan membuka usaha pembuatan manekin sendiri.
Advertisement
Dengan bermodalkan Rp 500 ribu, Hamim memulai usahanya saat itu. Pada awal membuat usahanya, dia memproduksi manekin untuk pakaian hingga kursi stadion.
"Tapi manekin baju kurang laku jadinya saya akhirnya hanya membuat anggota tubuh," kata Hamim di bengkelnya.
Jadilah saat ini dia lebih fokus membuat manekin alat peraga tubuh manusia untuk memenuhi kebutuhan praktik mulai dari SD, SMP dan SMA hingga Kementerian Agama. Produk ini dibuat sesuai pesanan dan dengan standar yang telah ditentukan pemerintah yang menjadi konsumen langganan.
Hamim memilih membuka usaha manekin di dekat kediamannya. Dengan mengolah lahan kosong milik sang teman yang terletak di daerah Sawangan Depok.
Kesuksesannya selain berbekal pengalaman juga karena adanya peluang pasar dan pasokan bahan baku yang sangat terjangkau.
Hingga kini, Hamim membuat produk masih sesuai dengan pesanan. Sebab itu jumlah pekerja di bengkelnya tak menentu. Jika sedang banjir pesanan, jumlah pekerja bisa mencapai 20 orang bahkan lebih.
Para pekernya ini pun berstatus pekerja lepas alias tidak tetap. Namun mereka selalu siap saat Hamim membutuhkan tenaga mereka."Ada yang masih sekolah. Jadi kalau habis sekolah mereka kemari membantu bekerja," jelas dia.
Adapun harga satu manekin produksi dijual beragam. Mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu per buah dengan ukuran bervariasi. Dari ketekunannya, Hamim mampu meraup omzet hingga puluhan juta per bulan.
Satu persatu cita-cita Hamim selain usahanya terus berkembang, juga para pekerjanya bisa mengikuti jejaknya membuka usaha sendiri dan sukses. (Ami/Nrm)
Â
Reporter: Nindita Widya Hutami, Nurmayanti
Videografer: Awan Harinto