Liputan6.com, Jakarta Angin pantai pesisir pantai utara berhembus menyambut warga desa Cemara Kulon. Berbekal benih pohon, pacul dan alat tanam lainnya. mereka berpencar mengambil posisi di Taman Cemara Kulon untuk menanam lebih dari enam ribu pohon.
Ke-76 pasang tangan dengan terampil menggali tanah, dan menyiapkan lubang demi lubang untuk 6.606 bibit pohon yang akan ditanam. Sejumlah warga dengan berhati-hati membawa mangrove muda, sementara yang lain membawa bibit-bibit pohon buah.
Baca Juga
Setiap bibit pohon yang ditanam menjadi simbol harapan kehidupan masa depan dan komitmen warga untuk melestarikan bumi. “Kami menanam pohon untuk anak-cucu kami,” kata Kuwu Desa Cemara Kulon, Sudarno dalam keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).
Advertisement
Kegiatan penanaman massal di lahan seluas 2 hektar ini diselenggarakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Taman Cemara Kulon, bekerja sama dengan PHE ONWJ, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu.
Berbagai elemen masyarakat dan instansi turut meramaikan acara, di antaranya Pemdes Cemara Kulon, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, guru dan pelajar SDN Cemara Kulon, serta Sekretaris Camat Kecamatan Losarang.
Penyerahan bibit secara simbolis dilakukan oleh perwakilan PHE ONWJ, UPTD PPHH (Pelayanan Pengolahan Hasil Hutan) IX, dan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu kepada KTH Taman Cemara Kulon. Bibit pohon produktif yang diserahkan, termasuk jenis kelengkeng, kapas cinde, mangrove, jambu air, tanaman bunga, jagung, dan tanaman lainnya.
Dalam sambutannya, Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.
“Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar wilayah operasi.”
Penanaman Bibit
Setelah serah terima, dilakukan penanaman bibit secara bersama-sama di area yang telah ditentukan, dengan tujuan menghijaukan lingkungan dan mendukung ekosistem setempat.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, program pelestarian ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat, melalui pengelolaan kawasan hijau produktif. Penanaman pohon mangrove, misalnya, diharapkan dapat memperbaiki kualitas lingkungan pesisir, sekaligus mendukung pengembangan budidaya lebah di kawasan tersebut.
“Melalui kolaborasi lintas sektor ini, kami berharap ribuan bibit pohon yang ditanam dapat dirawat dan tumbuh maksimal sehingga memberikan manfaat jangka panjang. Selain itu, Taman Cemara Kulon dapat menjadi model kawasan hijau produktif yang memberikan manfaat ekologis dan ekonomi bagi masyarakat setempat,” imbuh Ery.
Advertisement
Pertamina Hulu Energi Siap Garap Blok Melati, Eksplorasi Mulai Februari 2025
PT Pertamina Hulu Energi bersiap menggarap Wilayah Kerja Melati (WK) Melati di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Proses eksplorasi awal rencananya dimulai pada Februari 2025 mendatang.
Rencana tersebut jadi bagian penandatanganan Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja (WK) Melati. Ini dilakukan PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) bersama dengan mitra konsorsiumnya yaitu SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC).
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi Rachmat Hidajat menyampaikan PHE selalu melakukan upaya terbaik dalam mengelola WK migas diantaranya melalui penandatanganan JOA WK Melati.
"Jajaran Direksi dan Komisaris PHE melihat WK Melati ini memiliki prospek dan berharap mampu untuk mendukung visi Pertamina dalam pemenuhan swasembada energi dan pengembangan energi berkelanjutan. Semoga dengan ditandatanganinya JOA WK Melati kegiatan operasional bisa berjalan lancar ke depannya sehingga bisa menghasilkan temuan hidrokarbon yang fantastik," ujar Rachmat, mengutip keterangan resmi, Sabtu (25/1/2025).
Direktur PHESM Muhammad Arifin mengungkap rencana terdekat dalam proses garapan itu. Yakni melalui studi lanjutan hinhha eksploasi pengeboran pada awal Februari 2025 nanti.
"Awal Februari mendatang harapannya kami selaku Operator WK Melati sudah mulai melakukan studi lanjutan, survei seismik, aktivitas eksplorasi dan pengeboran untuk memastikan temuan minyak atau gas bumi," ujar Arifin.
Kegiatan Operasi di WK Melati
Sementara itu, dua mitra Pertamina di Konsorsium WK Melati, KUFPEC dan SIEIML mengapresiasi kerja sama yang solid di antara para mitra kerja. Country Manager KUFPEC Indonesia Sara Al-Baker menyampaikan bahwa dengan ditandatanganinya JOA WK Melati diharapkan dapat memperlancar kegiatan operasi di WK Melati sehingga dapat diperoleh temuan hidrokarbon yang besar.
Direktur SIEIML Qin Shenggao juga menuturkan bahwa harapannya di WK Melati akan ditemukan hidrokarbon yang bisa dikomersialkan. "Kami akan mendukung penuh proyek ini bersama dengan KUFPEC" ujar Qin.
Advertisement