Mendag: 40% Produk yang Beredar di RI Palsu

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel produk palsu yang beredar dapat mengurangi pendapatan negara dan membahayakan masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jan 2015, 17:21 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 17:21 WIB
Rachmat Gobel
Rachmat Gobel (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Peredaran produk-produk palsu di Indonesia tampaknya sudah masuk taraf memprihatinkan. Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel bahkan menyebutkan, 40 persen produk yang ada di pasar Indonesia diisi oleh produk palsu dengan kualitas rendah atau biasa disebut dengan KW.

"40 persen produk di Indonesia itu KW," ujar Rachmat dalam Rapat Kerja (Raker) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).

Menurut dia, selain mengurangi pendapatan negara, produk palsu tersebut tersebut juga membahayakan masyarakat sebagai konsumen. Hal ini banyak ditemui pada produk makanan dan minuman (mamin) palsu yang mengandung bahan kimia berbahaya.

"Apalagi produk mamin yang mengandung bahan kimia berbahaya," lanjutnya.

Hal sama juga disebabkan oleh masuknya produk-produk bekas seperti pakaian bekas yang banyak masuk ke Indonesia. Ini dinilai akan merugikan industri pakaian dalam negeri. "Terus sekarang banyak sekali pakaian bekas beredar. Ini merusak pertumbuhan industri kecil garmen juga," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya